Kapita Selekta Ilmu Sosial


PENGUMUMAN OKTOBER 2012.mrgKaitan antara Filsafat Sosial, Ilmu Sosiologi, Hukum Positif dan Ilmu Komunikasi; Kapita selekta adalah kumpulan karangan yang masing-masing menguraikan sesuatu persoalan, tetapi persoalan yang diuraikan itu termasuk dalam lingkungan sesuatu ilmu pengetahuan. (J.C.T. Simorangkir, Kamus Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2002).

SAP : Ruang lingkupnya terdiri dari sejak adanya transisi pemikiran manusia (Mitos), mengalami perubahan drastis dengan adanya displin ilmu pengetahun (Logos), Kepercayaan kepada Alam Gaib dan lahirnya Dogma, sampai pada akhirnya manusia mempercayai tentang penciptaan oleh yang maha kuasa ( Logos).

Apa itu MITOS

Mitos (bahasa Yunani: μῦθος— mythos) atau mite (bahasa Belanda: mythe) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.

APA itu LOGOS

Sepintas Logos berati Penciptaan; Konon pada abad 6 SM merupakan zaman acuan yang disebut zaman peralihan dari mitos ke logos. Sebelumnya mitos alam semesta dan kejadian di dalamnya terjadi akibat kuasa gaib dan adikodrati, para dewa-dewi. Seorang pemikir bernama Miletos dari Asia Kecil memahami bahwa dunia dan gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos akan tetapi pada logos.  Melalui Logos mereka mencari prinsip rasional dan objek-ilmiah untuk menjelaskan keteraturan dunia dan posisi manusia di dalamnya. Manusia menerima kemampuan untuk mengerti diri sendiri dan untuk berpikir. Istilah logos juga dipakai oleh aliran Stoa dengan mengikuti Herakleitos (abad ke 6 sM).  Istilah LOGOS tersebut dipakai untuk mengartikan kekuasaan atau tugas ilahi yang memberi kesatuan, pertalian dan makna pada alam semesta (logos spermatikos), manusia menjadikan selaras dengan dasar yang sama, dan manusia itu sendiri dikatakan mempunyai logos baik sebagai budi rasio (logos endiathetos) maupun sebagai kemampuan berbicara (logos proforikos).

Apa itu DOGMA

Arti kata Dogma (dari bahasa Yunani, bentuk jamak dalam bahasa Yunani dan Inggris kadangkala dogmata) adalah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif. Bukti, analisis, atau fakta mungkin digunakan, mungkin tidak, tergantung penggunaan.

Sepintas ada kesamaan konsep antara dogma dan aksioma yang digunakan sebagai titik awal untuk analisis logika. Aksioma dapat dianggap sebagai konsep dasar atau ‘sudah semestinya demikian’ sehingga tak terbayangkan orang akan membantahnya. Dogma juga bersifat sangat mendasar (misalkan, dogma bahwa ‘Tuhan itu ada’) namun juga mencakup himpunan yang lebih besar dari kesimpulan yang membentuk bidang pikiran religius  (misalkan, ‘Tuhan menciptakan alam semesta’). Aksioma adalah pernyataan yang tidak bisa dibuktikan benar atau salah, atau pernyataan yang diterima atas kegunaannya. Dogma mungkin dapat dianggap sebagai sesuatu yang lebih kompleks, sebuah produk dari bukti-bukti lainnya. Filsafat dan teologi menemukan cara untuk membahas semua pernyataan, baik yang diklasifikasikan sebagai aksioma atau dogma.

Sebenarnya kata Dogma dikenal dalam kegiatan keagamaan, yang dipikirkan secara matang, didasarkan pada bukti-bukti selain dogma itu sendiri dan akhirnya kepada iman. Mungkin puncak uraian terorganisasi dari sebuah dogma teologi adalah Summa Theologica Katolik Roma yang dicetuskan oleh St Thomas Aquinas, yang mengusulkan hubungan antara iman dan penolakan: “Bila lawan kita tidak percaya akan wahyu Tuhan, maka tidak akan ada cara lain untuk membuktikan obyek-obyek iman melalui penalaran, melainkan hanya dengan menjawab penolakannya atau penyangkalannya —bila memang dia memilikinya— terhadap iman atau kepercayaan tersebut”

Konteks Kapita Selekta Ilmu Sosial adalah bunga rampai tentang manusia, termasuk di dalam antropolgi, tetapi dalam skala besar menyangkut :

  1. Hubungan manusia dengan manusia
  2. Hubungan manusia dengan alam
  3. Negara, ideologi dan pemerintahan
  4. Teknologi, globalisasi dan perubahan
  5. Ekonomi, sumber daya baik alam dan manusia
  6. Sosiologi Komunikasi, relasi, media dan lain-lain
  7. Hukum, Agama, Administrasi, dll
  8. Budaya, bahasa, seni dan masyarakat
  9. Sosiologi, termasuk hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam pada no 1 dan 2 di atas.

 

Klik saja dan lihat Resensi apa sebenarnya KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL

Ir. Mustika Ranto Gulo, M.IKom
Mustika Ranto Gulo, Dosen Univ Mercu Buana

by MRG – Universitas Mercu Buana

9 respons untuk ‘Kapita Selekta Ilmu Sosial

Apa Komentar Anda