Please Reblog : PENYIARAN (1)

TOPIK KULIAH PADA PERTEMUAN :

  1. Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata
  2. Artikel tentang program-program TV swasta yang menyimpang dari fungsi utama penyiaran Radio dan TV; 500 kata
  3. Perbedaan Radio/TV Komersial dengan Radio/Televisi Komunitas;  contoh-contoh yang anda temukan. 500 kata
  4. TV dan radio sebagai media paling efektif untuk menjangkau end user; 500 kata
    Radio AM sangat jauh jangkauannya dibandingkan Radio berbasis FM. Jelaskan secara rinci; (500 kata)
  5. Ada Empat Jenis Penyiaran Indonesia saat ini :
    a. Penyiaran Analog & Digital
    b. Penyiaran Network (IP Based)
    c. Penyiaran Komersial dan Komunitas
  6. Penyiaran Nasional (Goverment Operator) ; 500 kata
  7. Audiens memiliki hak untuk memilih channel Radio dan TV, namun audiens (rakyat) tetap hanya sebagai korban yang menikmati siaran yang disuguhkan oleh stasiun TV dan Radio, Jelaskan hubungannya dengan teroi “jarum suntik” (500)
  8. Ujian Tengah Semester
  9. Undang-Undang Penyiaran dan Kebebasan berekspresi dalam Siaran Radio & TV (500 kata)
  10. next …..

37 respons untuk ‘Please Reblog : PENYIARAN (1)

  1. I try to maintain an active lietleysf. These include weekend runs and biking. I also alternate walking and biking the 3km distance from home to office. Being active helps me at 40 maintain my health and blood pressure.

    Suka

  2. Great pics, Kim! Like you, I've never been a fan of celebrity perfumes! I tried a lot, but never seemed to like the scent, and I'm so disappointed with almost all of them that I don't even think of tying this one!! Moewevrr,oith all due respect to Ms. Gaga, the very thought of someone wearing a meat dress and promoting a perfume kinda pisses me off! Love

    Suka

  3. Reblogged this on walaladun and commented:
    Fungsi radio dan televisi sebagai media massa

    Radio dan televisi sudah menjadi hal-hal yang menjadi bagian kehidupan kita. kabur kita tidak bisa dari mereka. Orang bila ingin terhibur hanya memncet tombol power dan mencari saluran kesukaannya seperti drama, musik informasi, dan lainnya. kekuatan TV dan Radio sebagai media komunikasi di zaman modern ini tidak bisa ditangkal sangat berpengaruh. kekuatan menyebarkan komunikasi tersebut dipanggil dengan istilah: media massa.
    Media massa adalah beragam media yang dapat menjangkau audiens luas dan banyak menggunakan komunikasi massa. Dengan berkembangnya juga teknologi, media-media dalam media massa akan terus berkembang. terdapat 7 kategori yang bisa dibilang adlah media massa: Cetakan( buku, koran, majalah), rekaman( cd, dvd, kaset), radio, televisi, sinema, internet, dan mobile phone. perusahaan lalu membuat progran dan konten yang lalu disiarkan melalui media-media tersebut. Media massa digunakan juga untuk memengaruhi persepsi dan opini khalayak. media-media massa tersebut mempunyai fungsi-fungsi tersendiri tetapi saya hnaya membahas radio dan televisi karena tugas yang diberikan harus menjelaskan radio dan televisi.
    Radio adalah radiasi yang dikirim melalui transmisi sinyal elektromagnetik. hal ini digunakan dalam banyak hal seperti memanggan (mikrowave), dan juga broadcasting. Broadcasting melalui radio adalah salah satu dari media massa. penggunaan radio dalam broadcast bermula dari pengiriman pesan seperti kode morse yang lalu berkembang menjadi penggunaannya komersil.
    Radio mempunyai 4 fungsi dalam komunikasi massa (Effendy, 1993: 137-138)yaitu:
    1. Fungsi penerangan: Fungsi yang tugasnya adalah memberi informasi. program berita adalah sebuah contohnya
    2. Fungsi pendidikan: RAdio daat memverikan informasi dalam cara penggunaan sesatu dan juga talkshow dan lainnya.
    3. Fungsi hiburan: fungsi untuk menghibur pendengar. hiburan adalah mayoritas program dari semua saluran radio.
    4. Sarana propaganda: untuk menyebarkan opini/agenda/ideologi politik untuk merubah opini dan persepsi masyarakat.

    TV adalah salah satu juga dari media di media massa. TV sejak tahun 1940-an menjdi terkenal karena tv dapat izin komersil tetapi Perang Dunia ke-2 menghalanginya. pada tahun 1950-an, TV tiba-tiba dapat popularitas tiba di AS dan UK. Tv lalu sepanjang masa terus melakukan inovasi dalam teknologi dan konten yang diberikan.
    Di jaman modern ini kita tidak menonton sebuah video dari tv lagi. kita bisa membuka youtube dan membuka dan menonton video yang kita inginkan. bhakan kita tidak perlu menonton program televisi dari televisi lagi. Kita bisa menstream program tv favorit kita di internet.
    TV mempunyai fungsi banyak dalam kehidupan kita. Tv menyediakan sarana dalam informasi, pendidikan, dan hiburan. Tv Juga dapat mengubah opini dan persepsi masyarakat; teknik yang digunakan bila perusahaan penyiar mempunyai agenda tertentu. Tv dapat memberi informasi dalam bentuk berita. dengan Tv, pemirsa dapat bisa melihat langsung dapat melihat kejadian langsung dari broadcast lapangan. Edukasi juga dapat dilihat dari tv. program edukasi untuk anak kecil adlah salah satunya. selain itu adalah hiburan. Hiburan mengisi mayoritas program televisi, sama seperti radio. Program Hiburan beragam dari sinetron, acara musik, talkshow, dan lainnya.

    Radio dan Tv adalah bagian kehidupan kita. Contoh dari feomena sosial dan inovasi teknologi. sajalan waktu media massa pasti akan ters berkembang dan muncul media baru dimana New Media sudah menjadi hal yang kuno. dan cara kita berkomunikasi terus tetap berkembang

    Suka

  4. Reblogged this on rizqikhairunnisa23 and commented:
    Nama : Rizqi Khairunnisa (1502140282)
    Kelas : KM 38-02 (B)
    Tugas Penyiaran
    1. Definisi radio adalah suatu teknologi yang dipakai
    untuk pengiriman sinyal yaitu dengan
    menggunakan cara modulasi dan cara radiasi
    gelombang elektromagnetik. Fungsi radio sebagai
    media massa adalah sebagai berikut :
    a. Pengawasan : fungsi ini memberi informasi dan
    menyediakan berita untuk memperingatkan kita
    akan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya saja
    seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau
    berbahaya atau ancaman militer.
    b. Korelasi : fungsi seleksi dan interpretasi
    informasi tentang lingkungan. Media kerap
    memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang
    harus bereaksi terhadap kejadian tertentu.
    Karena itu korelasi merupakan bagian media yang
    berisi editorial dan propaganda. Fungsi ini bertujuan
    untuk menjalankan norma sosial dan menjaga
    konsensus dengan mengekspose penyimpangan,
    memberikan status dengan cara menyoroti individu
    terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi
    pemerintah.
    c. Penyampaian Warisan Sosial : fungsi dimana
    media menyampaikan informasi, nilai dan norma
    dari satu generasi ke generasi berikutnya atau
    dari anggota masyarakat ke kaum pendatang.
    Cara ini, bertujuan meningkatkan kesatuan
    masyarakat dengan memperluas dasar pengalaman
    umum mereka. Media massa dapat mengurangi
    perasaan terasing individu.
    d. Hiburan : Sebagian besar isi media adalah
    hiburan. Maksudnya adalah memberi waktu
    istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan
    mengisi waktu luang.
    Televisi salah satu media massa yang sangat
    berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut
    kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah
    sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi
    berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak),
    jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari
    jauh. Dalam Oxford Learner’s Dictionary
    menyebutkan, Television is system of sending and
    receiving pictures and sounds over a distance by
    radio waves (televisi adalah sistem pengiriman dan
    penerimaan visual dan audio dalam suatu jarak
    tertentu melalui gelombang radio).
    Secara langsung maupun tidak langsung televisi
    pasti memberikan pengaruh besar terhadap
    perubahan kehidupan masyarakat. Massa dalam
    hal ini adalah masyarakat merupakan pihak yang
    berperan sebagai komunikan sedangkan para insan
    pertelevisian berperan sebagai komunikator yang
    memberikan pesan berupa informasi, hiburan,
    edukasi maupun pesan-pesan lainnya. Pesan yang
    disampaikan melalui televisi akan sampai ke
    khalayak dengan cepat tetapi tidak demikian
    dengan umpan balik atau feedback dari
    masyarakat akan sampai ke televisi dengan tidak
    segera. Proses penghantaran pesan antara
    konunikator dan komunikan inilah yang kita sebut
    sebagai arus informasi. Sejauh ini yang kita
    tangkap dari komunikasi massa televisi, televisi
    lebih dominan dalam situasi komunikasinya. Televisi
    cenderung persuasif dengan segala program
    tayangan yang makin bervariatif. Ini tidak
    mengherankan karena televisi menjalankan
    perannya sebagai komunikator. Namun tidak
    menutup kemungkinan bahwa feedback
    masyarakat sebagai komunikan juga penting bagi
    perkembangan informasi dan pemaketan program
    televisi itu sendiri. Ini terbukti dengan maraknya
    saluran interaktif dalam acara-acara televisi
    seperti talk show ataupun program kuis. Ini
    menandakan antara televisi dan masyarakat ada
    suatu benang merah di mana antar-keduanya.
    Sebagai contoh. kehidupan politik yang terbilang
    vital bagi suatu Negara, berubah menjadi lelucon
    menarik di televisi. Ini bisa dimaklumi sebagai trik
    media televisi untuk mempengaruhi masyarakat
    agar selalu update mengenai perkembangan politik
    Negara, tetapi di lain pihak, pemangakasan
    kenyataan yang sebenarnya telah membodohkan
    masyarakat itu sendiri. UU no. 32 tahun 2002
    tentang penyiaran dan Pedoman Prilaku Penyiaran
    dan Standar Program Siaran dari KPI (Komisi
    Penyiaran Indonesia) yang merupakan turunan
    dari UU tersebut tidak lagi menjadi landasan dasar
    dalam pembuatan program televisi. Bahkan ATVSI
    selaku lembaga yang menaungi pertelevisian di
    Indonesi telah mendirikan lembaga tandingan KPI
    yaitu KPPPT (Komisi Penegakkan Pedoman
    Perilaku Televisi) untuk ikut serta menertibkan
    tayangan televisi. Namun kenyataan di lapangan
    berbicara lain. Masyarakat sebagai konsumen
    acara televisi tetap mendapatkan suguhan yang
    tidak semestinya dari program televisi. Hal ini bisa
    dimaklumi karena sanksi hukum atas pelanggaran
    kode etik tersebut di atas tidak tegas bahkan
    hanya dianggap sebagai orang-orangan sawah
    semata.
    2. Penyiaran di stasiun televisi Pernikahan Raffi
    Ahmad dan Nagita Slavina di dua stasiun tv yaitu
    Trans TV serta RCTI secara live selama 24 jam.
    Permasalahannya bukan terletak pada pernikahan
    Raffi-Gigi namun masalah terletak pada stasiun
    TV yang memberikan frekwensinya untuk
    menyiarkan acara tersebut malah bukan berita-
    berita untuk khalayak banyak. Lalu, apa yang
    dilakukan oleh KPI? Dalam surat teguran
    bernomor 2415/K/KPI/10/14 tersebut,
    tayangan yang ditayangkan dua hari berturut-
    turut tersebut bukan untuk kepentingan publik.
    “Program tersebut disiarkan dalam durasi waksu
    siar tidak wajar serta tidak memberikan manfaat
    kepada publik sebagai pemilik utuh frekuensi.
    Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai
    pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik,”
    demikian bunyi teguran KPI yang ditandatangani
    Ketua KPI, Judhariksawan, dalam rilis yang
    diterima Tribunnews, Jakarta, Jumat
    (17/10/2014). Berdasarkan telaah KPI, tayangan
    tersebut melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran
    KPI tahun 2012 Pasal 11 ayat (1) serta Standar
    Program Siaran KPI tahun 2012 pasal 12 ayat
    (2). Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI
    memberikan sanksi administrasi teguran tertulis
    kepada TransTV.
    3. Perbedaan radio komunitas , radio swasta, dan
    radio publik
    Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio
    Publik
    Ide/latar belakang pendirian Sosial ekonomi atau
    pengembangan komunitas (masalah, kebutuhan &
    potensi). Ekonomi atau perolehan keuntungan.
    Politik negara, Publik dan pembangunan nasional.
    Tujuan/prioritas utama pihak penerima manfaat
    Komunitas Pendiri/Pemilik Publik Luas
    Sasaran siaran Komunitas Lokal Seluas-luasnya
    Seluas-luasnya
    Strategi pendanaan Peran serta komunitas,
    sumbangan (pihak lain yang tidak mengikat).&
    program siaran kerjasama sesuai kepentingan
    komunitas. Pendiri dan program siaran sesuai
    keinginan pengusaha/sponsor Pemerintah dan
    program siaran sesuai keinginan pengusaha/
    sponsor
    Karakter Kelembagaan Inklusif (terbuka) Ekslusif
    (tertutup) Ekslusif (tertutup)
    Orientasi operasionalisasi Non profit/ not for profit
    Profit Campuran
    Staffing Kaderisasi & Relawan Karyawan/pekerja
    dan Profesional Karyawan/pekerja & Profesional
    Peralatan & pembiayaan Dapat dimulai dengan
    yang sangat sederhana & murah Menuntut
    peralatan yang cukup kompleks, canggih & mahal
    untuk memulai Menuntut peralatan yang cukup
    kompleks, canggih & mahal untuk memulai
    4. Teknologi yang berkembang dengan sangat
    cepat memudahkan seluruh informasi menyebar
    keseluruh end user dimanapun dan kapanpun.
    Contohnya saja paling sederhana adalah radio,
    radio hanya mengandalkan gelombang
    elektromagnetik saja kita sudah dapat
    mendengarkan saluran radio disekitar kita. Contoh
    lainnya adalah televise. Televisi menggunakan
    gelombang elektromagnetik juga namun disertakan
    dengan gambar. Orang dimanapun dapat
    mengakses informasi dengan begitu mudah dan
    radio serta tv menjangkau secara efektif dan
    efesien.
    5. Penerima Radio AM
    Radio ini dinamakan AM karena yang dimodulasi
    adalah Amplitudonya (Amplitudo Modulasi).
    Pemerima Radio AM yaitu radio yang hanya dapat
    menerima gelombang yang berasal dari pemancar
    AM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu
    atau informasi dari radio FM, sementara kita
    hanya mempunyai pemerima radio AM, tentunya
    tidak bisa.
    Ciri-ciri Radio AM adalah :
    • Daya jangkauan gelombangnya jauh/ luas
    • Suaranya kurang jernih
    • Menggunakan gelombang langit
    • Bisa terganggu oleh cuaca
    Penerima Radio FM
    Radio ini dinamakan FM karena yang dimodulasi
    adalah Frekuensinya (Frequency Modulation).
    Pemerima Radio FM yaitu radio yang hanya dapat
    menerima gelombang yang berasal dari pemancar
    FM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu
    atau informasi dari radio AM, sementara kita
    hanya mempunyai pemerima radio FM, tentunya
    tidak bisa.
    Ciri-ciri Radio FM adalah :
    • Daya jangkauan gelombangnya pendek/ sempit
    • Suaranya sangat jernih
    • Menggunakan gelombang langsung atau
    gelombang bumi
    • tidak terganggu oleh cuaca
    Penerima Radio AM dan FM
    Pemerima Radio AM dan FM yaitu radio yang
    dapat menerima gelombang yang berasal dari
    pemancar AM dan FM. Jadi sebuah radio dapat
    sekaligus menerima gelombang AM maupun FM.
    6. Perbedaan :
    a. Perbedaan TV Digital dan TV Analog
    Dari pengertian keduanya antara TV Digital dan
    TV Analog, disisi lain terdapat perbedaan mendasar
    dikeduanya, yaitu :
     Perbedaan yang paling mendasar antara sistem
    penyiaran televisi analog dan digital terletak pada
    penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem
    analog, semakin jauh dari stasiun pemancar
    televisi, sinyal yang akan ditimbulkan akan
    melemah dan penerimaan gambar dari stasiun
    menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada
    sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran
    gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai
    pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
     Pada sistem transmisi pancarannya,
    kebanyakan TV di Indonesia masih menggunakan
    sistim analog dengan cara memodulasikannya
    langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada
    sistim digital, data gambar atau suara dikodekan
    dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
    b. Penyiaran Network (IP Based)
    Pengertian IPTV atau Televisi protokol Internet
    adalah layanan televisi dengan jaringan Internet
    yang menggunakan arsitektur jaringan dan metode
    suite protokol Internet melalui paket-switched
    Jaringan Infrastruktur, misalnya, Internet dan
    jaringan Internet akses broadband , bukan
    menggunakan frekuensi radio, sinyal satelit, dan
    televisi kabel.
    c. Penyiaran Komunitas dan Komersial
    Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta
    bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya
    dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi
    yang mempergunakan ranah publik, ia harus
    terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam
    peraturan perundang-undangan di bidang
    penyiaran. Dalam konteks televisi swasta
    Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik.
    Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan
    menjadi sebuah keniscayaan. Alasannya, televisi
    swasta nasional mampu menjangkau 80%
    penduduk di Indonesia. Sementara penduduk yang
    mempunyai akses terhadap televisi sebesar 67%.
    Jadi, jumlah potensial viewers-nya berkisar sekitar
    118 juta penduduk. Ini berarti sekitar 118 juta
    penduduk mempunyai akses terhadap televisi.
    Masing-masing televisi sudah menjangkau antara
    60 sampai dengan 99 % penduduk yang
    mempunyai akses terhadap televisi. Ada dua hal
    yang dapat dicatat dari sini. Pertama, jumlah
    penduduk yang mampu mengakses televisi baru
    separuhnya. Kedua, di sisi lain, televisi sudah
    mampu menjangkau sekitar 60 sampai 90% dari
    mereka yang mempunyai akses. Ini sebenarnya
    sudah dapat dikatakan sangat tinggi mengingat di
    AS saja regulasinya mengatakan bahwa seseorang
    dapat memiliki stasiun televisi dalam jumlah yang
    tidak terbatas, tetapi tidak boleh menjangkau
    lebih dari 39% television’s household atau nation’s
    TV homes
    d. Penyiaran Nasional
    Model Kepemilikkan Media Penyiaran
    Pemilik media Tujuan Regulasi Pendanaan Program
    Government Agency(Penguasa) Mobilization
    (Mobilisasi sosial politik) Strong (Ketat) Government
    (Dana Pemerintah) Ideological/ Cultural
    (Ideologisasi)
    Government Corporation(Publik) Education/
    Cultural Enlightment(Pendidikan, Budaya, dan
    Penyadaran) Moderate(Sedang) License Fee/ Tax
    Government Advertising(Pajak, Iuran dan Dana
    Pemerintah) Cultural/ Educational/ Entertainment
    (Budaya, Pendidikan, dan Hiburan)
    Private (Swasta) Profit (Mencari Untung) Weak
    (Lemah) Advertising(Periklanan) Entertainment
    (Hiburan)
    (Sumber: Dominick dalam Masduki, 2006: 6).
    7. Teori Jarum Hypordemic Needle
    Media Massa memberikan informasi tanpa
    meminta feedback dari pembaca, membungkam
    pendapat mereka dan dapat membuat masyarakat
    berasumsi seperti apa yang diinginkan. Contoh,
    saat menjelang pemilu terdapat beberapa media
    masaa menjadi alat hegemoni politik oleh kedua
    kandidat.

    Suka

  5. Reblogged this on anitarosad and commented:
    Nama : Anita Rosa Damayanti 1502144042 Telkom University
    Kelas : KM – 38 – 02
    1. Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata

    1 Hiburan : fungsi TV dan Radio sebagai hiburan ialah, untuk menghibur pemirsa/pendengar yang menyaksikan/mendengarkan program acara yang mereka siarkan contoh program acara yang menghibur di TV ; filem, sinetron, kuis, konser music, dll dan untuk di Radio yaitu : acara yang menyiarkan program music dan curhat
    2 Informasi : fungsi TV dan Radio yang ke dua yaitu sebagai alat penyebar informasi yang datang dari luar maupun dalam negri dan juga pengumuman dan kebijakan yang pemerintah tetapkan akan disampaikan melalui TV dan Radio karna dengan penyebaran informasi melalui TV dan Radio lebih luas ruang lingkup yang dapat di informasikan dan juaga lebih cepat sampai kepada masyarakat disbanding informasi media cetak contohnya program acara berita selain itu ketika perang dunia II radio dijadikan alat untuk berkomunikasi dalam perang dan juga sebagai alat penyebar berita kemenangan perang atau berita kekalahan begitu juga TV pada perang dunia II TV berperan besar dalam penyampaian pesan “ Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90% pada tahun 1962.[29] Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968 ”
    3 Pendidikan : fungsi TV dan Radio yang ke tiga yaitu sebagai alat pendidikan penduduk dan mencerdaskan pemirsa/pendengarnya contoh nya adalah acara kuis tentang pengetahuan umum, berita, dan kalo TV ada filem documenter yang memberikan pengetahuan yang lengkap contohnya BBC, tetapi untuk stasiun TV yang mendidik di Indonesia sendiri jarang sekali kebanyakan acara di TV dan Radio sekarang ini lebih comdong ke hiburan, memang dulu ada acara – acara yang mendidik di TV dan Radio tetapi sekarang sudah jarang di siarkan di stasiun TV suasta tetapi ada salah satu stasiun TV suasta yang masi menyiarkan program acara yang cukup mendidik, yaitu Metro TV dan program acaranya Mario Teguh, Mata Najwa, Kick Andy
    4 Mempengaruhi : fungsi TV dan Radio yang ke empat sebagai alat untuk mempengaruhi, fungsi ini biasanya lebih condong ke periklanan agar penonton/pendengar mau membeli produk yang di iklankan selain itu dapat juga kita analisis dari berita berikut “Merdeka.com – Ada cerita menarik di balik siaran langsung televisi berita dalam ajang Pilpres 2014. Dukungan berbeda antara pemilik kedua stasiun televisi berita tvOne dan MetroTV tampak pada pemberitaan. Kemarin, MetroTV menayangkan pendaftaran duet capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla , tvOne memilih menyiarkan langsung deklarasi Prabowo-Hatta Rajasa, Senin (19/5). Perbedaan ini tak bisa dipisahkan dari sikap politik para pemilik kedua stasiun televisi. Pemilik MetroTV, Surya Paloh dikenal sebagai ketua umum Partai NasDem yang mendukung Jokowi- Jusuf Kalla. Sementara pemilik tvOne , Aburizal Bakrie memberikan dukungan kepada Prabowo. Bahkan ada juga pemilik televisi yang mendukung Prabowo yaitu Hary Tanoesoedibjo yang dikenal menguasai tiga televisi RCTI, GlobalTV, dan MNC TV. Hari ini, tvOne juga sudah menyiarkan langsung agenda duet Prabowo-Hatta ke TMP Kalibata, sementara MetroTV tidak menayangkan agenda tersebut.
    Apakah dukungan dari pemilik televisi ini akan bisa mempengaruhi opini publik? Mantan komisioner KPI Dadang Rahmat menyatakan sudah menjadi rahasia umum soal independensi media di saat pemiliknya berafiliasi ke dunia politik. Bahkan, konten yang ditayangkan kerap kali hanya menampilkan salah satu partai atau sosok yang didukung.

    “Masyarakat sendiri melihat bahwa media yang punya afiliasi dengan pemilik afiliasi politik cenderung secara kuantitatif paling tidak memberi kesempatan lebih kepada partai yang bersangkutan,” ungkap Dadang saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (20/5).

    Merujuk aktivitas politik yang tengah terjadi saat ini, Dadang yakin apa yang pernah terjadi pada Pemilu Legislatif (Pileg) lalu akan kembali terjadi. Beberapa media di mana para pemilik mendukung salah satu calon, maka porsi yang akan disampaikan cenderung berat sebelah.

    “Berkaca pada Pileg lalu, bukan tidak mungkin pada saat pilpres pun akan begitu,” ucapnya. ” bahwa kedua stasiun TV tersebut berusaha mempengaruhi penonton untuk memilih calon presiden yang mereka dukung (http://www.merdeka.com/politik/pemilik-metrotv-di-sisi-jokowi-tvone-mnc-grup-di-sisi-prabowo.html tanggal 01/03/2015 jam 14:37 )

    Suka

  6. Reblogged this on Welcome To My Blog and commented:
    1. Fungsi radio dan televisi dalam media massa

    Fungsi radio dalam media massa memiliki 4 fungsi
    1. Fungsi penerangan
    2. Fungsi pendidikan
    3. Fungsi hiburan
    4. Sarana propaganda

    Radio siaran bersifat audial, yang hanya dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti radio siaran tidak sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Radio siaran dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, editorial udara, reportase langsung, talk show dan lain-lain.
    Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan serempak. Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan bisa berupa musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana propaganda, bisa terlihat dengan banyaknya pemasang iklan yang memilih radio siaran sebagai sarana pemasangan iklannya.
    Penyampaian pesan melalui radio siaran, berbeda dengan penyampaian pesan melalui media massa lainnya. Komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan efektif dan efisien.

    Fungsi televisi dalam media massa

    1. Alat informasi
    Kehadiran televisi menjadi sangat penting sebagai sarana hubungan interaksi antara yang satu dengan yang lain dalam berbagai hal yang menyangkut perbedaan, dan persamaan presepsi tentang suatu isu yang terjadi di belahan dunia ini. Dalam hal ini, massa kemudian menjadi objek dari sebuah liputan di televisi. Informasi berkaitan dengan massa dan kemudian di olah dalam proses olah data audio visual sebagai paket dari pengemasan informasi. Kemudian ditransmisikan melalui sebuah pancaran digital yang diterima masyarakat sebagai sumber informasi.
    2. Media Edukasi
    Kehebatan media mampu mengambil alih peran guru dalam dunia pendidikan. Hampir segala bidang terkait dengan keilmuan bisa kita dapatkan dimana-mana melalui media, terlepas asalah penanggung jawab keilmuan yang disampaikannya. Sehingga banyak upaya yang diusahakan dalam peningkatan mutu oendidikan adalah pengembangan media pendidikan. Jadi, yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat,metode,dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih meng-efektifan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan.
    3. Media hiburan
    hampir di semua stasiun televisi tak ada yang meninggalkan program yang sifatnya hiburan, seperti program musik, komedi, film, dan sebagainya. Bahkan sebuah acara berita sebagai fungsi informasi saja sekarang telah banyak konsep acara berita seperti komedi. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih menikmati keberadaan media sebagai media hiburan di bandingkan dengan fungsi lain.
    4. kontrol sosial
    Sebagai media yang memungkinkan mudahnya terakses informasi, maka sangat memungkinkan adanya pertukaran informasi antar masyarakat, etnis, ataupun segala macam kebudayaan. Sehingga secara sosial masyarakat dapat saling memperhatikan satu sama lain demi terciptanya stabilitas sosial dalam sebuah negara. Bahkan seiring dengan teknologi yang semakin canggih, pemancar televisi dapat mengakses dalam skala internasional, dengan demikian pertukaran informasi dalam lingkup internasional akan membawa dampak penting bagi sebuah negara. Misalnya, ketika terjadi sebuah bencana, maka secara spontan semua masyarakat akan tahu, bahkan hal itu akan sangat memungkinkan untuk mendapatkan simpati dari negara lain. Tentunya melalui televisi, maka secara tanggap pula bantuan untuk daerah yang tertimpa musibah akan segera berdatangan dari negara-negara lainnya.

    ADIANA KAMILIA

    Suka

  7. Reblogged this on wulanovasinta and commented:
    1. Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata
    Seperti yang kita tahu radio adalah alat komunikasi satu arah (simplex) dimana hanya adanya suara audio dan tidak ada interaksi balik antara penyiar dan penerima.Radio yang hanya awalnya ada di mobil-mobil sekarang sudah ada e-radio yang memungkinkan kita bisa mengakses di web dan akses radio pun bisa dihandphone.Jadi untuk sekarang sudah jarang seseorang membeli radio dan sekarang minat radio pun tentu berkurang karena radio hanya menampilkan suara. Dan TV adalah media informasi dimana informasi yang disampaikan menggunakan teknik visual dan audio.Minat akan TV juga berkurang karena adanya tayangan streaming.Tetapi disamping itu juga TV sekarang menggunakan TV plasma dimana juga tersedia internet didalamnya dan fitur-fitur menarik.
    Fungsi dari radio dan televisi secara teori komunikasi massa memudahkan public untuk berbagi dan mendapatkan informasi. Sebagai sumber informasi, kita dapat mengaskses berbagai macam berita yang up to date, di mana pun dan kapan pun. Selain itu juga sebagai sumber wawasan dan media hiburan /mereflesikan pikiran, seperti membantu kita mengatasi kelelahan atau setres yang didapat dalam mengerjakan sesuatu dengan akses yang mudah dijangkau akan sangat mudah mendapat hiburan tersebut. Dan secara teori komunikasi massa radio dan televisi juga menciptakan sebuah kepuasan yang audience cari yang selanjutnya mempengaruhi keyakinan sekaligus memperkuat pola penggunaan data. Selain itu radio dan televisi membuat audience menjadi lebih bergantung untuk memenuhi beberapa kebutuhan audience. Radio dan televisi juga dapat menjadi media politik bagi beberapa oknum, di mana mereka memanfaatkan media untuk melancarkan hegemoni politik mereka kepada public seperti para pengusaha media televisi yang memanfaatkan dengan baik stasiun televisi yang ia punya untuk berkampanye dan mengenalkan partai politiknya kepada public. Selain itu radio dan televisi sebagai media komunikasi massa kini dapat digunakan oleh public untuk memberikan komentar, tanggapan, atau protes (unek-unek) baik dengan keras bahkan dengan komentar yang tidak sopan sekalipun.
    Namun ada beberapa fungsi dari televisi yang lainnya, diantaranya adalah sebagai pendidikan dan media pembelajaran masyarakat umum, hanya dengan menonton dan menyaksikan acara televisi, orang akan mendapatkan sebuah pembelajaran baru, hal-hal yang belum diketahui sebelumnya akan cepat tersampaikan dengan cepat kepada masyarakat, lalu media massa dapat menyapaikan informasi dan berita yang terbaru serta televisi sebagai media massa mampu mengubah ide seseorang terhadap pandangannya mengenai pelosok dunia. Selain itu, televisi mempunyai fungsi sebagai penghibur dimana menyuguhkan berbagai tontonan yang menarik.
    Sedangkan Radio, selain media informatif juga sebagai media persuasif dengan berbagai rekaan audio untuk menghimbau khalayak serta sebagai hiburan juga. Karena hiburan tidak semata-mata bisa dilihat tapi juga bisa didengarkan. Dan fungsi lain dari radio yaitu sebagai alat penerangan, pendidikan, mempengaruhi massa, dan hiburan. Berkaitan dengan fungsi hiburan, radio tampil memenuhi kebutuhan afektiff, estetis seperti emosi dan pengalaman estetis massa. Kepenatan dan kelelahan pun bisa hilang dengan mendengar acara-acara hiburan yang disiarkan oleh suatu stasiun radio. Hal tersebut lebih menekankan fungsi radio masa kini

    Refrensi :
    https://devikharism.wordpress.com/
    https://ahlikomunikasi.wordpress.com/2012/11/02/1492/
    anisafania.wordpress.com

    1. Artikel tentang program-program TV swasta yang menyimpang dari fungsi utama penyiaran Radio dan TV; 500 kata
    Televisi sebagai media komunikasi massa yang mampu diakses dan di tonton secara serentak pada waktu dan hari yang sama. Beragam acara dan beragam peristiwa dapat disaksikan melalui layar kaca yang hampir dimiliki oleh masyarakat seluruh dunia. Di masa kini perkembangan media industry di Indonesia semakin berkembang, semakin banyak stasiun televisi di Indonesia namun tidak diimbangi dengan filter sebagai pondasi dan rasa nyaman bahwa program yang disampaikan memang layak untuk dikonsumsi bagi seluruh kalangan masyarakat, tanpa kecuali anak – anak. Banyak program cara televisi yang memarginalkan program untuk anak – anak, rata – rata televisi masih menayangkan program – program acara dewasa dan anak – anak pun menonton acara tersebut. Salah satunya iklan snack Tory Cheese Cracker dengan model perempuannya yang “ngangkang” maju mundur dengan dua model laki – laki , segmentasi dari iklan tersebut sebenarnya jelas untuk anak – anak hingga usia remaja namun pemilihan model dan penyajian iklan tersebut tidak sesuai dan tidak baik untuk ditonton oleh anak – anak. Sedangkan salah satu program televisi yang tidak sesuai dengan fungsi utama penyiaran radio dan televisi adalah program acara “Dahsyat”, karena acara tersebut menyiarkan acaranya dengan durasi yang sangat lama, tidak pernah libur dimana pada hari senin – jumat tayang pukul 07.30 – 10.30 (3 jam) , sabtu – minggu pukul 08.30 – 11.00 (2,5 jam) dan libur nasional pada pukul 08.30 – 10.30 (2 jam). Walaupun acara tersebut mendapat penghargaan di ajang Panasonic award untuk kategori music dan variety show terbaik, namun acara ini tidak luput dari beberapa adegan vulgar yang dinilai melanggar aturan – aturan penyiaran dan nilai – nilai kepatutan umum. Puncaknya terjadi pada tanggal 20 Desember 2013, yang mempertontonkan adegan presenter yang mengancam seorang anak, mempermainkan nama anak, dan mengeluarkan seorang anak yang saat itu sedang bersepeda sampai keluar studio, menutup pintu studio, yang membuat si anak menangis. Dengan adanya kejadian tersebut, akhirnya KPI mengadakan serangkaian rapat, termasuk mengundang perwakilan RCTI, akhirnya KPI Pusat menjatuhkan sanksi berupa pengurangan durasi siaran selama 30 menit untuk 3 hari berturut-turut kepada program siaran Dahsyat RCTI. Sanksi berlaku pada tanggal 27-29 Januari 2014.Keputusan itu dikeluarkan KPI Pusat tanggal 23 Januari 2014, atau dua hari setelah KPI memanggil perwakilan RCTI. Ironisnya, meski empat tahun berturut-turut memenangi Panasonic Award, program siaran Dahsyat sudah beberapa kali mendapat sanksi administratif dari KPI. Jadi, ada yang tidak sinkron antara mutu siaran dan apresiasi dari institusi tertentu seperti Panasonic Award. Program sinetron dan FTV pun juga memberikan dampak yang kurang baik terutama untuk anak – anak, dimana mereka akan meniru tindakan yang ada pada program tersebut, seperti tindakan bullying, kekerasan fisik, menampilkan percobaan bunuh diri, konflik rumah tangga dan perselingkuhan. Bahkan program sinetron dan FTV kerap menggunakan judul-judul yang sangat provokatif dan tidak pantas, seperti: Sumpah Pocong Di Sekolah, Aku Dibuang Suamiku Seperti Tisu Bekas. Atas pelanggaran tersebut KPI menyatakan 10 sinetron dan FTV dan ACARA YANG BERMASALAH dan TIDAK LAYAK DITONTON :
    1. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda – RCTI
    2. Sinetron Pashmina Aisha – RCTI
    3. Sinetron ABG Jadi Manten – SCTV
    4. Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala – SCTV
    5. Sinetron Diam-Diam Suka – SCTV
    6. Sinema Indonesia – ANTV
    7. Sinema Akhir Pekan – ANTV
    8. Sinema Pagi – Indosiar
    9. Sinema Utama Keluarga – MNC TV
    10. Bioskop Indonesia Premier– Trans TV
    11. SpongeBob – Global TV
    12. YKS – Trans TV
    13. Pesbukers – ANTV
    14. SILET – RCTI
    15. Naruto – Global TV

    Refrensi :
    http://simomot.com/2014/03/16/5-acara-tv-yang-disemprot-kpi-dalam-dua-bulan-terakhir/
    http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/32064-kpi-10-sinetron-ftv-bermasalah-dan-tidak-layak-tonton
    http://komunikasi-kumpulantugaskomunikasi.blogspot.com/2012/07/kritik-terhadap-konten-media-televisi.html

    2. Perbedaan Radio/TV Komersial dengan Radio/Televisi Komunitas; 500 kata, contoh-contoh yang anda temukan.
    A. Ada sejumlah perbedaan antara radio komunitas dengan radio swasta, yaitu tata cara pengelolaan dan tujuan pendiriannya. Pengelolaan radio komunitas memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas. Tujuan kegiatan penyiaran di radio komunitas melayani kebutuhan informasi warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat penting. Sedangkan radio komersial melaksanakan prinsip ekomoni dan tidak melanggar etika penyiaran.
    Hal berbeda terjadi di dunia radio swasta. Lembaga ini berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio swasta terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur dari segmen pasar yang disasar. Singkat kata, radio komunitas mengutamakan kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut sementara radio swasta diarahkan kepada segmen pasar. Pada radio komunitas tidak terdapat iklan berbeda dengan radio komersial.
    Pada radio komunitas perizinannya lebih mudah dibandingkan dengan radio komersial, untuk mengajukan aplikasi permohonan perijinan, pada awalnya rekan-rekan broadcaster harus menyelesaikan terlebih dahulu proses internal keradioan, antara lain :
    • Pembentukan Dewan Penyiaran Komunitas
    • Copy Dukungan 250 Lembar KTP warga sekitar
    • Pembuatan Akta Notaris (Badan Hukumnya Perkumpulan)
    • Pembuatan IMB Studio Radio
    • Pembuatan HO (Hinder Ordonantie)

    Setelah detail-detail di atas selesai diurus, langkah berikutnya adalah dengan KPID setempat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
    • Pengambilan Buku Panduan
    • Penyerahan Kelengkapan Berkas Pemohon
    • Verifikasi Administratif
    • Verifikasi Faktual
    • Evaluasi Dengar Pendapat KPID
    • Evaluasi Internal KPID
    • Forum Rapat Bersama KPI Pusat dan Pemerintah
    • Masa Uji Coba Siaran
    • Evaluasi Masa Uji Coba Siaran
    • Penetapan Izin Penyelenggaraan penyiaran
    Radio komunitas menyajikan tema-tema yang dibutuhkan warga setempat, acapkali bahasa yang digunakan oleh penyiar mengikuti dialek lokal dan kebiasaan berbicara setempat. Hal berbeda banyak radio-radio swasta cenderung mengikuti gaya bicara orang kota (Jakarta) supaya terlihat modern dan gaul. Jangkauan untuk radio komunitas tidak terlalu jauh (jangkauannya pendek) tidak lebih dari 8 wat, berbeda dengan radio komersial yang dapat menjangkau hingga 20 km. saluran frekuensi radio komunitas dan radio komersial pun juga berbeda. Frekuensi radio komunitas ada di 107,1 – 107,9 Mhz; sedangkan untuk radio komunitas ada di frekuensi 87 – 107 Mhz. Sebagai contoh adalah radio komunitas Informasi Pertanian di Wonocolo, Surabaya. Radio ini benar-benar serius memikirkan program sesuai dengan segmen penggemar, yakni komunitas petani. Radio yang beroperasi di jalur SW dan AM ini konsisten menyajikan program penyuluhan pertanian yang menjawab kebutuhan petani.
    Nama Radio Kampus Universitas
    Radio Kampus ITB Institut Teknologi Bandung
    Unpar Radio Station (URS) Universitas Katolik Parahyangan
    Swara Unisba Universitas Islam Bandung
    Pasundan Radio Universitas Pasundan
    eSKa Radio Universitas Pendidikan Indonesia
    Inkom Radio Universitas Jendral Ahmad Yani
    Eltras Radio Politeknik Bandung
    8eh Institut Teknologi Bandung
    K-Radio Politeknik Pos
    T-Radio IT Telkom
    Elite Radio Institut Teknologi Nasional
    IM Radio Institut Manajemen Telkom
    C Radio Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
    B Radio Universitas Bina Darma
    Ghoroh Radio Polteknik Negeri Sriwijaya
    Swara Radio Institut Koperasi Indonesia

    B. TV KOMERSIAL
    Sebelum iklim keterbukaan media di Indonesia terjadi, media dikontrol sangat ketat oleh pemerintah. Selama bertahun-tahun hanya ada satu siaran televisi, yakni TVRI sebagai stasiun milik pemerintah. Khalayak pemirsa hanya mampu menjadi penonton dari isi siaran yang lebih didominasi oleh propaganda pemerintah melalui berbagai program acara. TVRI mengalami masa kejayaan ketika tahun 1970-1981 dimana TVRI memberikan suguhan-suguhan program yang bermutu kepada masyarakat dan TVRI tidak dijadikan corong pemerintah untuk berkomunikasi. Namun pada tahun 1981, TVRI mulai mengalami masa redup karena isi siaran tidak lagi menghibur masyarakat dan TVRI mulai dijadikan alat propaganda oleh pemerintah. Acara yang ditayangkan TVRI harus disesuaikan dengan norma, kehendak, dan sistem nilai yang diproduksi rezim. TVRI mulai mengalami masa kematian ketika pada tahun 1988 lahirlah televise swasta yaitu RCTI yang memiliki program lebih menarik untuk masyarakat. Setelah RCTI muncul sebagai lembaga penyiaran swasta, SCTV akhirnya berdiri sendiri dan tidak lagi menjadi sister company RCTI di Surabaya dan kemudian pindah ke Jakarta. Dua tahun setelah SCTV berdiri, disusul oleh TPI yang ternyata dimiliki oleh anak dan kerabat dari Soeharto laiknya RCTI. Ditambah dua stasiun televise swasta yang muncul di masa soeharto yaitu ANTV dan Indosiar.
    Baru pada tahun 1990-an, pemerintah memberikan izin bagi televisi swasta, yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), yang ternyata keduanya dimiliki oleh anak dan kerabat dari rezim penguasa waktu itu. Pada sisi isi siaran dan informasi, khalayak pemirsa tetap hanya menjadi penonton dan objek dari isi siaran televisi. Bahkan kedua televisi swasta tersebut tetap berfungsi sebagai corong pemerintah dan di bawah kendali kekuasaan pemerintah.
    Seiring kebijakan politik paska reformasi, media bertumbuhan bak cendawan di musim hujan. Departemen Penerangan pada era kepemimpinan Presiden Habibie telah memberikan izin prinsip bagi lima stasiun TV baru di Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Penerangan No 286/SK/Menpen/1999. Saat ini jumlahnya bahkan telah mencapai sepuluh stasiun TV swasta komersial, satu stasiun TV publik (TVRI), dan berbagai layanan TV berbayar (kabel).
    Saat ini Indonesia telah memiliki Asosiasi Televisi Komunitas Indonesia (ATVKI) yang berusaha untuk menaungi televisi komunitas di Indonesia dan memperjuangkan hak hidup dan berkembangnya televisi komunitas utnuk menjadi salah satu lembaga penyiaran di Indonesia yang bersifat demokratis.

    TV KOMUNITAS
    Saat ini telah banyak berdirinya televisi-televisi komunitas baik secara legal maupun illegal. Pasalnya masih banyak televisi komuniatas yang belum mnegantongi izin dari pemerintah. Hal ini banyak dialami oleh televisi komunitas yang ada di sekolah-sekolah. Setidaknya ada dua kelompok televisi komunitas yang ada di Indonesia. Kelompok pertama adalah kelompok televisi komunitas yang berbasis sekolah dan perguruan tinggi. Saat ini setidaknya terdapat 20 sekolah yang telah memiliki perangkat siaran televisi komunitas yang berasal dari Departemen Pendidikan Nasional.[7] Televisi Komunitas yang termasuk dalam kelompok pertama ini adalah Rajawali Tv di Bandung, Tani tv di Srumbung, dan Purworejo Tv di Purworejo. Sedangkan kelompok kedua dalam televisi komunitas adalah televisi komunitas yang tumbuh atas dasar inisiatif dan keinginan masyarakat setempat. Salah satu contoh televisi komunitas yang termasuk kedalam kelompok kedua yaitu garabak Tv yang ada di Magelang, Jawa tengah. Grabag Tv ini berdri atas inisiatif Hartanto, seorang dosen di Institut Kesenian Jakarta dan didukung oleh masyarakat Grabag, Magelang.
    Televisi komunitas lahir dengan membawa beberapa idealism yang dilatar belakangi oleh adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki televisi swasta dan public. Beberapa Idealisme yang di miliki yaitu,
    • Mempertahankan dan mengembangkan kebebasab berbicara
    • Menyajikan program-program yang berkualitas
    • Memlihara dan mengembangkan budaya local
    • Bereran sebagai jaringan informasi komunitas
    • Pemberdayaan masyarakat
    • Lebih untuk tujuan social dibandingkan dengan kepentingan probadi, kelompok atau profit
    • Komitmen pada HAM, keadilan dan pembangunan.
    Dengan beberapa idealisme yang diemban tadi, Televisi Komunitas memiliki bebrapa fungsi terkait idealismenya. Fungsi dari televisi komunitas adalah sebagai saluran kearifan local dan perkembangan identitas budaya local, medium edukasi atau media literacy bagi masyarakat setempat, sebagai medi control dan pengawasan social terhadap isu-isu politik, ekonomi, social, budaya daerah setempat, sebagai media informasi pendidikann (Televisi pendidikan) dan pendidikan umum, sebagai media pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan kreativitas local, sebagai sarana korelasi komunikasi politik dan komunikasi antar warga.

    Refrensi :
    https://deeto88.wordpress.com/2010/06/08/perijinan-radio-komunitas/
    http://kodesmuts.blogspot.com/2013/09/radio-komunitas-hal-berbeda-dan.html
    http://www.romelteamedia.com/2013/10/cara-mendirikan-radio-komunitas.html
    https://lambdaradio.wordpress.com/2010/06/12/jarak-pancar-maksimal-alat/
    https://ayusartikayuliarti.wordpress.com/2009/06/23/televisi-komunitas/
    http://kombinasi.net/televisi-komunitas-media-pemberdayan-masyarakat/

    3. TV dan radio sebagai media paling efektif untuk menjangkau end user
    Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari yang namanya televisi. Salah satu alat elektronik yang sekarang sudah seperti kebutuhan primer bagi manusia. Tidak melihat televisi sehari saja kita mungkin sudah ketinggalan banyak informasi. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision, yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Dengan televisi kita bisa mendapatkan banyak informasi baik politik, sosial, budaya, agama, ekonomi, dan lain sebagainya. Dengan begitu televisi setiap hari telah mengajak kita untuk berkomunikasi satu arah.

    Televisi merupakan media yang paling efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Karena televisi memiliki daya pikat tersendiri yakni menyampaikan informasi melalui audio visual, yamg membuat para komunikan atau penerima pesan bisa memahami makna dari isi pesan yang disampaikan. Dalam hal ini televisi bertindak sebagai komunikator, informasi sebagai pesannya dan pemirsanya adalah komunikan, maka dengan demikian televisi ini telah berfungsi sebagai media komunikasi, karena ternayata komunikannya bukan hanya terdiri dari sekelompok atau organisasi saja melainkan dilihat oleh khalayak maka televisi digolongkan masuk ke dalam media yang merantai antara narasumber dengan massa yang disebut dengan media komunikasi massa.
    Radio adalah alat elektronik yang digunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Bentuk radio sangat beragam tapi secara sederhana bia dibagi kedalam dua bagian besar. Pertama radio sebagai alat penerima informasi yang kedua radio sebagai pemberi informasi istilah yang baku untuk yang kedua ini adalah stasiun radio. Radio sebagai alat penerima informasi biasanya terdiri dari alat pengatur pencarian gelombang (tunning), pengatur keras suara (volume), antena penerima, sound, output dan input. Radio juga sebagai pemberi informasi atau stasiun radio adalah media tempat mengelola informasi yang menggunakan frekuensi sebagai media penyampaian informasinya.
    Bersifat langsung, yakni pendengar bisa langsung mendengarkan informasi yang disiarkan. Detik itu kita bicara detik itu juga pendengar bisa mendengarkan apa yang kita bicarakan.
    Cepat, radio punya sifat cepat karena dia menggunakan ranah publik yakni frekuensi sebagai alat antar informasinya tidak seperti media cetak yang menggunakan kertas.
    Tanpa batas, radio punya karakter kekuatan seperti ini karena yang menjadi alat antar informasinya. Gelombang elektromagnetik yang bisa diakses atau didengarkan sambil mengerjakan pekerjaan yang lain radio pun karena menggunakan audio atau suara memudahkan orang-orang yang tidak dapat membaca untuk mendapatkan informasi.
    Murah, radio media komuikasi yang murah dibandingkan dengan media komunikasi informasi lainnya. Radio cukup dengan sekali membangun stasiun yang bermodal rendah bisa bertahun-tahun media yang lain butuh ongkos produksi yang besar setiap menyampaikan informasi.
    Dibalik teknologi yang terlihat sangat sederhana dengan dukungan GUI (Graphic user interface) terdapat proses yang sangat panjang, hal ini tidak diketahui seorang end user atau konsumen akhir. Namun seharusnya diharapkan end user mengetahui cara kerja proses dibalik teknologi yang dibuat agar lebih menambah pengetahuan penggunanya.

    Refrensi :
    http://fikrisaputra03.blogspot.com/2013/04/televisi-sebagai-media-komunikasi-yang.html
    https://nurmaresti.wordpress.com/2013/01/06/radio-sebagai-media-pembelajaran/
    anisafania.wordpress.com

    4. Radio AM sangat jauh jangkauannya dibandingkan Radio berbasis FM. Jelaskan secara rinci; (500 kata)
    Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya. Besarnya amplitudo sinyal mempengaruhi besarnya ampulitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer. AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit. Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa pada malam hai, yang artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM juga mudah terhalang oleh bangunan tinggi.

    Sedangkan sinyal FM merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya. Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

    Perbadingan antara AM dan FM :
    AM metode audio transmisi pertama kali berhasil dilakukan pada pertengahan 1870-an.
    Radio FM dikembangkan di negara-negara Amerika terutama oleh Edwin Armstrong pada 1930-an.

    a) Singkatan:
    AM singkatan Amplitude Modulation
    FM singkatan dari Frequency Modulation

    b) Perbedaan modulasi:
    Dalam AM, gelombang radio yang dikenal sebagai “pembawa” atau “gelombang pembawa” dimodulasi amplitudo oleh sinyal yang akan ditransmisikan.
    Dalam FM, gelombang radio yang dikenal sebagai “pembawa” atau “gelombang pembawa” dimodulasi dalam frekuensi oleh sinyal yang akan ditransmisikan.

    c) Pro dan kontra:
    AM memiliki kualitas suara yang lebih buruk dibandingkan dengan FM, tapi lebih murah dan dapat ditularkan melalui jarak jauh. Ini memiliki bandwidth yang lebih kecil sehingga dapat memiliki lebih banyak stasiun tersedia dalam rentang frekuensi.
    Namun, sinyal FM dipengaruhi oleh hambatan fisik. FM memiliki kualitas suara yang lebih besar karena bandwidth yang lebih tinggi.

    d) Rentang Freakuensi :
    AM radio berkisar 535-1705 kilohertz (OR) Hingga 1200 Bits per second
    Radio FM berkisar dalam spektrum yang lebih tinggi 88-108 megahertz. (OR) 1200-2400 bit per detik

    e) Persyaratan Bandwidth:
    Dua kali tertinggi modulasi frekuensi. Dalam siaran radio AM, sinyal modulasi memiliki bandwidth 15kHz, dan karenanya bandwidth dari sinyal amplitudo-termodulasi adalah 30kHz Dua kali jumlah frekuensi sinyal modulasi dan deviasi frekuensi. Jika deviasi frekuensi 75KHz dan frekuensi sinyal modulasi adalah 15kHz, bandwidth yang dibutuhkan adalah 180kHz

    f) Kebisingan:
    AM lebih rentan terhadap kebisingan karena kebisingan mempengaruhi amplitudo, yang mana informasi ini “tersimpan” dalam sebuah sinyal AM.
    FM kurang rentan terhadap kebisingan karena informasi dalam sinyal FM ditularkan melalui berbagai frekuensi, dan tidak amplitudo.

    Refrensi :
    https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130510001627AAoFtDc
    http://ngs-electrical.blogspot.com/2013/04/sinyal-am-vs-sinyal-fm.html

    5. Ada Empat Jenis Penyiaran Indonesia saat ini :
    a. Penyiaran analog dan digital
    • Penyiaran analog adalah televise analog yang mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. System yang digunakan televisi analog yaitu NTSC (National Television System Committee), PAL dan SECAM.
    • Penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan system kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televise. TV digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirim yaitu sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital. Standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan.
    • Perbedaan TV digital dan analog, yaitu terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi. Dapat dikatakan, siaran digital hanya mengenal dua kondisi status, terima (kode 1) atau tidak (kode 0).

    b. Penyiaran Network (IP Based)
    Salah satu media baru yang tengah berkembang di dunia adalah IPTV (Internet Protocol Television) yaitu siaran televisi, video, teks atau data berbasis internet dengan kecepatan 2 megabyte perdetik yang dapat diakses oleh para pelanggan. Teknologi IPTV memanfaatkan jaringan internet yang berkolaborasi dengan kabel telpon dan tv kabel atau satelit. Di Indonesia misalnya, IPTV dapat memanfaatkan 8,7 juta kabel jaringan tetap di seluruh Indonesia. Berbagai keunggulan yang ditawarkan IPTV bila dibandingkan dengan tv biasa antara lain kemampuannya untuk merekam atau menghentikan gambar saat tayangan tersebut sedang disiarkan. Dengan demikian kendali atas IPTV sepenuhnya ada di tangan penonton (personal). Bahkan tayangan tersebut dapat diakses secara mobile tanpa harus berada di dalam rumah, melaui alat alat seperti decoder yang terhubung dengan internet sehingga tayangan dapat dinikmati dari jarak jauh. Televisi masa depan ini akan menjadi layanan yang sangat dinanti-nanti oleh para pengguna dikarenakan manfaat yang sangat besar dan sifatnya yang sangat personal dan interaktif. Sebagai interaktif tv berbasis internet, IPTV memiliki keunggulan dari segi tampilan yakni ketajaman gambar yang sangat tinggi dan memberikan peluang komunikasi dua arah dan multiple stream. Dengan kehadiran IPTV, konsep komunikasi telah bergeser menjadi ‘broadcast yourself’ dimana semua pengguna bebas menentukan apa yang ingin ditonton sesuai kebutuhannya. Kehadiran tv masa depan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk regulasi yang menjamin keamanan distribusi dan konsumsi layanan tersebut. Bagaimana pengaturan tv interaktif ini, akan menjadi pekerjaan rumah regulator.

    c. Penyiaran Komersial dan Komunitas
    • Penyiaran Komunitas merupakan penyiaran yang didirikan oleh sekelompok orang atau organisasi yang mempunyai tujuan yang sama dalam mendirikan penyiaran komunitas. Khalayak dari penyiaran komunitas terbatas hanya pada satu komunitas tertentu saja. Jangkauan siarannya pun juga terbatas,yakni dalam radius enam kilometer. Karena itu lah, penyiaran komunitas sering disebut sebagai low power broadcasting. Badan hukum dari penyiaran komunitas besifat non-komersial dan biasanya berbentuk yayasan, pendanaannya berasal dari iuran anggota komunitas, hibah, ataupun sumbangan. Materi iklan harus bersifat iklan layanan masyarakat dan bukan iklan hard selling
    • Lembaga penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang menjalankan usaha penyiaran berdasarkan prinsip-prinsip komersial. Lembaga ini menjual usaha berupa waktu tayang (air time), iklan dan usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Penyiaran Swasta atau komersial menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan dengan ketentuan warga negara asing dilarang menjadi pengurus lembaga penyiaran swasta, kecuali untuk bidang keuangan dan bidang teknik. Lembaga penyiaran swasta juga dapat melakukan penambahan dan pengembangan dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari modal asing. Isi siaran dilarang memuat hal-hal yang bersifat menghasut, mempertentangkan, dan/atau bertentangan dengan ajaran agama atau merendahkan martabat manusia dan budaya bangsa atau memuat hal-hal yang patut dapat diduga mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

    d. Penyiaran Nasional (Government Operator)
    Penyiaran menurut undang-undang No. 32/2002 adalah kegiatan pemancaraluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana tranmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum radio melalui udara, kabel dan/media lainnya untuk diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Kegiatan penyiaran meliputi dua bagian: penyiaran radio dan penyiaran televisi.
    Sedangkan menurut Malfin de Fluer adalah jenis media massa yang menggunakan instrumen elektromagnetik dalam menyampaikan pesan ke audiensnya secara simultan (Malvin L. DeFleur & Everet E Dennis, Unserstanding Mass Communication, 1985)

    Refrensi :
    http://nickyhaeriani.blog.com/tv-digital-vs-tv-analog/
    http://paknepedro.blogspot.com/2011/11/standar-penyiaran-televisi.html
    http://www.kpi.go.id/index.php/component/content/article/16-kajian/991-iptv-tv-masa-depan
    http://yayan-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70828-media-Lembaga%20Penyiaran%20Komunitas.html
    http://epthealwayz.blogspot.com/2013/06/jenis-lembaga-penyiaran.html
    http://wordlprees.blogspot.com/2013/06/penyiaran-pemerintah-publik-dan-swasta.html

    6. Audiens memiliki hak untuk memilih channel Radio dan TV, namun audiens (rakyat) tetap hanya sebagai korban yang menikmati siaran yang disuguhkan oleh stasiun TV dan Radio, Jelaskan hubungannya dengan teroi “jarum suntik” (500)
    Teori jarum suntik merupakan teori media massa pertama, yang berkembang sekitar tahun 1930 hingga 1940an. Teori ini ditampilkan tahun 1950-an setelah penyiaran kaledioskop stasiun siaran CBS di Amerika berjudul The Invansion from Mars (Effendy. 1993 : 264-265). Teori ini beranggapan bahwa media memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat, dan masyarakat dianggap pasif serta tidak tahu apa –apa. Teori ini mengansumsikan bahwa komunikator yakni media massa digambarkan lebih pintar dan juga lebih segalanya dari audience, sehingga audience tidak mampu membendung informasi yang dilancarkan. Akhirnya audience dapat dikelabui sedemikian rupa dari apa yang disiarkan. Teori ini pun memiliki banyak istilah lain selain teori jarum suntik “hypodermic needle” yaitu teori peluru “bullet theory” dan teori sabuk transmisi “transmition belt theory. Dari beberapa istilah yang ada, memiliki makna yang sama yakni penyampaian pesannya hanya satu arah dan mempunyai efek yang sangat kuat terhadap komunikan. Dan teori ini mengasumsikan media massa mempunyai pikiran bahwa audience dapat ditundukkan atau bahkan dibentuk dengan cara apapun yang dikehendaki media.
    Salah satu contoh teori jarum suntik ada pada iklan air mineral yang bermerek Aqua. Dimana pada saat produk air mineral tersebut dipublikasikan, secara langsung bisa mempengaruhi asumsi khalayak bahwa air mineral itu Aqua, dan Aqua menjadi merek air mineral pertama yang ada di Indonesia. Hal tersebut pun menguatkan brand Aqua dimata konsumen. Walaupun sudah banyak merek – merek air mineral yang bermunculan, kebanyakan konsumen akan mengatakan merek Aqua saat mereka membeli air mineral, walau pada akhirnya merek lain yang mereka terima.
    Contoh lainnya tayangan sinetron Indonesia yang mengajarkan hal – hal yang tidak baik seperti bullying saat sekolah, percintaan, bertengkar dengan teman karena memperebutkan pria yang sama, berbohong akan status social dan masih banyak lagi dan hal tersebut dilakukan tidak hanya sekali atau dua kali tayang tapi berkali – kali. Hal – hal yang disiarkan tersebut memberikan dampak negative bagi audience terutama anak remaja yang akan meniru perilaku tersebut di kehidupan sehari – hari. Atau tayangan iklan calon presiden Susilo Bambang Yudoyono beberapa tahun lalu, dengan iklan-iklan di media yang menarik sehingga audience mudah dipengaruhi apa lagi ditambah janji-janji manis yang terdapat di iklan tersebut membuat audience semakin terpengaruhi untuk memilihnya. Yang pada akhirnya dia terpilih kembali menjadi presiden..
    Pemberitaan media televisi tentang kasus Bibit-Candra yang mempengaruhi audience sehingga menimbulkan efek yang sangat besar. Yang pada akhirnya menimbulkan demonstrasi dan gerakan mendukung Bibit-Candra.
    Memberitakan rumor tentang selebriti yang sakit tiba-tiba meninggal dunia, membuat para penggemar merasa terpukul dan berduka padahal media hanya membesar-besarkan berita sampai informasi menyebar diseluruh telinga pelosok kota.Hal – hal tersebut terjadi karena informasi dan tayangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga masyarakat terbiasa dan menerima akan hal tersebut.
    • Menurut Elihu Katz, model ini berasumsi :
    1. Media massa sangat ampuh dan mampu memasukkan ide-ide pada benak komunikan yang tak berdaya.
    2. Khalayak yang tersebar diikat oleh media massa, tetapi di antara khalayak tidak saling berhubungan.
    Walau begitu, kita sebagai masyarakat kritis dan tidak berharap apatis mampu menyaring setiap informasi dan penyiaran yang ada. Tidak seharusnya kita menerima semua suguhan tersebut. Kita memang perlu menghargai berbagai informasi komunikator tetapi kita juga berhak memilah mana yang haru kita ketahui dan mana yang tidak.

    Refrensi :
    http://chellyneindra.blogspot.com/2014/03/teori-komunikasi-massa.html
    http://desymanum.blogspot.com/2011_01_01_archive.html
    http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/22/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik-650222.html
    http://askilmuy.blogspot.com/2013/05/teori-komunikasi-media-massa-1.html
    http://kuliahonlinekomunikasi.blogspot.com/2011/10/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik_23.html
    http://qiawriteseverything.blogspot.com/2013/11/teori-jarum-hipodermik.html
    http://kuliahonlinekomunikasi.blogspot.com/2011/10/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik_23.html
    http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/22/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik-650222.html
    https://devikharism.wordpress.com/

    Suka

  8. Reblogged this on AnnisaNurul's and commented:
    Annisa nurul fildzah
    1502144230
    Km 38-06

    HUBUNGAN ANTARA KEBEBASAN AUDIENS YANG MERUGIKAN DENGAN BERDASARKAN TEORI HIPODERMIK (JARUM SUNTIK)

    March 1, 2015Leave a commentEdit

    Teori ini mengasumsikan bahwa komunikator yakni media massa digambarkan lebih pintar dan juga lebih segalanya dari audience.

    Penyampaian pesannya hanya satu arah dan jugamempunyai efek yang sangat kuat terhadap komunikan. Prinsip stimulus-respons telah memberikan inspirasi pada teori jarum hipodermik. Suatu teoriklasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh.

    Jarum Hipodermik pada hakekatnya adalah model komunikasi searah,berdasarkan anggapan bahwa mass media memiliki pengaruh langsung, segeradan sangat menentukan terhadap audience. Mass media merupakan gambaran dari jarum raksasa yang menyuntik audience yang pasif. Pada umumnyakhalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen danmudahdipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akanselalu diterima, bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yangkuat tehadap komunikan.

    Kelemahan dan kekuatan Teori Jarum Hipodermik pada dasarnya setiap theory memmpunyai kekuatan dan juga kelemahan. Dan tentunya beberapa teori tersebut hanya bisa berkembang di masanya dan jugamengalami penyempurnaan seperti teori ini yang juga terus mengalamiperkembangan.

    Kekuatan teori jarum suntik :

    media memiliki peranan yang kuat dan dapat mempengaruhi afektif, kognisi dan behaviour dari audiencenya.
    Pemerintah dalam hal ini penguasa dapat memanfaatkan media untuk kepentingan birokrasi (negara otoriter )
    Audience dapat lebih mudah di pengaruhi.
    Pesanya lebih mudah dipahami.  Sedikit kontrol karena masyarakat masih dalam kondisi homogen.

    Kelemahan teori jarum suntik :

    Keberadaan masyarakat yang tak lagi homogen dapat mengikis teori initingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat.
    Meningkatnya jumlah media massa sehingga masyarakat menentukan pilihan yang menarik bagi dirinya.
    Adanya peran kelompok yang juga menjadi dasar audience untuk menerima  pesan dari media tersebut.

    Kolerasi yang tepat untuk masalah ini tentang audiens yang sebenarnya memiliki hak memilih dan memprotes tayangan yang kurang bermutu itu sebenarnya bisa terjadi, namun yang kita lihat sekarang semakin audiens meminta haknya ditegakan semakin menjadi juga media tidak mendengarkan atau tidak menggubris apa yang ingin audiens sampaikan.

    Publik sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menolak informasi setelah ditembakkan oleh media komunikasi layaknya kemasukan obat bius melalui jarum suntik. individu memiliki kemampuan untuk menyeleksi apa saja saja yang berasal dari luar & tidak direspons begitu saja. Namun apa yang terjadi saat ini media tidak ingin tahu urusan publik.

    Media saat ini mementingkan rating mereka daripada kualitas program yang disiarkan kepada khalayak. Disinilah posisi Media baik itu televisi maupun radio sebagai media yang sangat berpotensi untuk mempengaruhi atau bahkan membodoh-bodohi publik. Kita sebagai yang mengkonsumsi apa yang ditayangkan hanya bisa menyaring dengan selektif apa yang kita lihat atau dengar dari media. Karena jika publik sudah percaya apa yang dikatakan media tidak perduli benar atau salah berita itu publik akan mempercayainya dan audiens tidak bisa melakukan apa-apa.

    sources:

    http://www.academia.edu/7344437/Teori_dan_Model_Komunikasi_Massa_Teori_Jarum_Hipodermik_Hypodermic_Needle_Model

    http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/22/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik-650222.html

    PENJELASAN TENTANG TELEVISI DAN RADIO MENJADI MEDIA MASSA YANG EFEKTIF UNTUK PARA END-USER

    March 1, 2015Leave a commentEdit

    Media elektronik di era sekarang, sudah berevolusi menjadi berbagai bentuk. Kita ambil contoh yang sederhana saja yang biasanya masih berfungsi di rumah pada umumnya, seperti televisi dan radio. Televisi memegang perannya sebagai media elektronik yang menyajikan hiburan melalui audio dan visual. Radio memegang perannya sebagai media elektronik yang menyajikan hiburan melalui audio saja.

    End-user sendiri memiliki arti yaitu konsumen atau penikmat televisi dan radio yang tidak mengetahui proses panjang dari pembuatan sebuah program acara yang ada di tv maupun radio.

    Melihat realita di sekitar kita, ada indikasi media elektronik tersebut tidak berfungsi sebagaimana perannya secara maksimal. Berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah saya alami, ketika sedang mengunjungi sebuah restoran, sambil menunggu pesanan makanan disajikan saya menikmati hiburan yang disediakan restoran tersebut yakni sebuah televisi dengan volume suara lirih dan sebuah pemutar musik dengan volume yang keras. Melihat sekeliling saya, ada beberapa orang yang menonton televisi namun dengan susah payah berusaha mendengar suara televisi yang kalah oleh suara musik. Beberapa orang bergumam menirukan lirik dari lagu yang tengah diputar, dan sebagian kecil berbincang-bincang dengan rekannya.

    Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang baik, khususnya melalui media dibutuhkan penyampaian ekstra karena pesan tidak disampaikan secara langsung (komunikasi sekunder). Pesan ini disampaikan dengan tujuan agar komunikan memiliki respon atau disebut juga efek terhadap penyampaian informasi melalui media tersebut.

    Dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut keberadaan media elektronik di tempat umum perlu dipertimbangkan. Hal ini berkaitan dengan maksimal tidakkah fungsi dari media itu sendiri. Jika dalam sebuah tempat umum terdapat dua media elektronik yang bekerja tentu tujuan utama dari sebuah media tidak berfungsi secara efektif. Masing-masing media elektronik tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal.

    Jika keduanya tetap difungsikan secara bersama-sama, yang pertama tentang pemilahan kebutuhan. Televisi memfasilitasi penikmat melalui ilustrasi gambar atau animasi dan suara. Sedangkan sebuah pemutar musik memfasilitasi penikmat melalui suara. Jika keduanya difungsikan secara bersamaan kepada penikmat, yang terjadi seperti tabrakan fungsi. Masing-masing media elektronik ini akan berkurang perannya, karena perhatian penikmat akan terbagi. Akibat perhatian yang terbagi ini, maka penyampaian dan penyerapan informasi tidak bisa tersampaikan secara penuh. Penikmat akan merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini. Dengan ini, unsur-unsur pembangun komunikasi akan berkurang efektivitasnya. Solusinya, dengan menentukan satu saja media elektronik sebagai hiburan penikmat di sebuah tempat umum, misalnya televisi saja atau tape saja, dengan demikian titik fokus penikmat tidak akan terbagi dan arus informasi pun bisa berjalan lancar.

    masing-masing untuk memberikan hiburan kepada para penikmat, sedangkan penikmat memerlukan fokus agar bisa mendapatkan rasa dan mampu menangkap poin dari sebuah informasi. Untuk itu, keefektifan sebuah media elektronik dalam bekerja perlu disesuaikan dengan keadaan. Dimanapun itu, media elektronik tetap dibutuhkan sebagai asupan wawasan untuk intelektualitas yang lebih baik.

    Media massa—bisa televisi atau radio—memiliki beberapa peran, yang pertama ialah memberikan informasi, baik itu tentang fakta, gagasan, atau hasil pikiran seseorang. Orang yang menikmati berita di televisi atau koran adalah mereka yang menginginkan informasi. Yang kedua adalah mendidik. Dalam hal politik, media massa berusaha memberikan pencerdasan politik dan menyadarkan masyarakat terhadap hak dan kewajiban mereka dalam pemilihan legislatif dan presiden. Peran ketiga ialah menghibur. Hal ini dapat kita temukan dalam acara-acara televisi kebanyakan. Peran yang terakhir adalah mempengaruhi. Media massa yang benar-benar independen dan bebas dapat memberikan pengaruh dan melakukan kontrol sosial baik itu terhadap penguasa maupun masyarakat sendiri. Begitulah cara media bisa menjangkau atau cara yang tepat untuk para end-user.

    Sources:

    https://mellaandistya.wordpress.com/2012/09/14/efektivitas-peran-media-elektronik-sebagai-agen-komunikasi-bridgingcourse04/

    https://parapenuliskreatif.wordpress.com/tag/efektifitas-media/

    PENJELASAN MENGENAI RADIO BERFREKUENSI AM DAN FM

    March 1, 2015Leave a commentEdit

    Sinyal AM

    Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya.Bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan.Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer. AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit. Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa pada malam hai, yang artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM juga mudah terhalang oleh bangunan tinggi.

    Sinyal FM

    Sinyal FM merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya. Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

    Perbedaan  Sinyal AM dan Sinyal FM secara Umum

    AMFMAsalMetode transmisi Audio AM pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1870-an pertengahan.FM radio dikembangkan di negara-negara Amerika , terutama oleh Edwin Amstrong pada 1930-anPerbedaan ModulasiPada AM, gelombang radio yang dikenal sebagai  “pembawa”  atau “gelombang pembawa”  dimodulasi pada amplitudonya oleh sinyal yang akan ditransmisikanPada FM , gelombang radio yang dikenal sebagai  “pembawa”  atau “gelombang pembawa”  dimodulasi pada  frekuensinya oleh sinyal yang akan ditransmisikanNoiseRentan terhadap noise karena  jangkauan sinyal AM  terlalu luas sehingga dapat mudah terganggu oleh gangguan atmosfir.Lebih tahan noise daripada AM, karena  Jangkuan sinyal FM lebih rendah daripada sinyal AM sehingga relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan.BandwithBandwidth yang sempit  membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan, sehingga kualitas suara yang dihasilkan kurang baik.Saluran siaran FM memiliki  lebar pita yang lebih banyak dari saluran siaran AM, sehingga kualitas suara yang dihasilkan lebih baik dari AM.FidelitasRendahTinggiRentangAM radio berkisar 535-1705 kilohertz dengan kecepatan transmisi 1200 bits per detikFM radio berkisar dalam spektrum yang lebih tinggi 88-108 Megahertz dengan kecepatan transmisi 1200-2400 bits per detikFrekuensiMenggunakan  MF-HFMenggunakan  VHF-UHF
    setelah kita membaca pengertian frekuensi AM dan FM serta tabel diatas, kita bisa memahami apa yang menyebabkan gelombang frekuensi AM lebih luas jangkauannya dibanding gelombang frekuensi FM serta mengapa frekuensi FM lebih baik kualitas suaranya dibanding frekuensi AM dan keuntungan kerugian menggunakan frekuensi AM dan FM.

    Sources:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_radio

    http://ngs-electrical.blogspot.com/2013/04/sinyal-am-vs-sinyal-fm.html

    PENGERTIAN DARI PENYIARAN ANALOG, PENYIARAN NETWORK, PENYIARAN KOMERSIAL DAN PENYIARAN NASIONAL

    March 1, 2015Leave a commentEdit

    Penyiaran Analog

    Analog sendiri dalam KBBI berarti persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Sesuatu yang sama dalam bentuk, susunan atau fungsi, tetapi berlainan asal-usulnya sehingga tidak ada hubungan keterbatasan. Teknologi analog bisa dibilang suatu bentuk perkembangan teknologi sebelum berkembangnya teknologi digital. Pada dasarnya analog merupakan perkembangan teknologi yang masih menggunakan sistem yang manual, dalam artian belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis seperti pada teknologi digital. Teknologi analog pada dasarnya hanyalah alat yang sederhana dengan program yang tertentu saja.

    Berbagai alat yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan alat yang sudah biasa kita gunakan seperti televisi, radio, komputer, dan telepon. Penyiaran secara analog sendiri menggunakan sistem penyiaran dengan cara mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dari sinyal, sistem penyiaran seperti ini tentunya mempunyai variasi dalam audio dan visual yang akan ditayangkan, selain itu penyiaran analog juga bergantung dengan jarak sinyal yang akan menghasilkan gambar dari tayangan tersebut secara berbeda-beda, dalam arti lain kejernihan gambar dari tayangan dari TV analog sangat bergantung pada jarak sinyal yang akan berimbas kepada kejernihan audio visual tayangannya.

    Penyiaran Network (jaringan)

    Jaringan—Network—sendiri diartikan sebagai susunan kompemon komunikasi yang terhubung secara fungsional sehingga jelas awal dan akhirnya, serta faktor yang berperngaruh terhadap preoses berlangsungnya komunikasi. Di Indonesia pernyiaran berjaringan sudah menjadi sebuah sistem. Sistem televisi di Indonesia yang mengharuskan televisi-televisi yang memiliki daya frekuensi siaran nasional, agar melepaskan frekuensi terhadap daerah- daerah siaran mereka dan menyerahkan pada orang/lembaga/organisasi daerah yang ingin menggunakannya untuk dikembangkan. Bila televisi-televisi yang berlokasi di Jakarta menginginkan siarannya dapat diterima di daerah tertentu, maka ia harus bekerjasama dengan televisi yang ada di daerah bersangkutan. Sistem ini akan diberlakukan di Indonesia pada 28 Desember 2009. TV nasional dapat bertindak sebagai induk stasiun jaringan dan TV lokal bertindak sebagai anggota stasiun jaringan, stasiun induk bertindak sebagai koordinator yang siarannya direlai oleh anggota (pasal 34 ayat 1 dan 2 PP Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta).

    Penyiaran Komersial

    Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang undangan di bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan. Alasannya, televisi swasta nasional mampu menjangkau 80% penduduk di Indonesia. Sementara penduduk yang mempunyai akses terhadap televisi sebesar 67%. Jadi, jumlah  potensial viewers-nya berkisar sekitar 118 juta penduduk. Ini berarti sekitar 118 juta penduduk mempunyai akses terhadap televisi. Masing-masing televisi sudah menjangkau antara 60 sampai dengan 99 % penduduk yang mempunyai akses terhadap televisi. Ada dua hal yang dapat dicatat dari sini. Pertama, jumlah penduduk yang mampu mengakses televisi baru separuhnya. Kedua, di sisi lain, televisi sudah mampu menjangkau sekitar 60 sampai 90% dari mereka yang mempunyai akses. Ini sebenarnya sudah dapat dikatakan sangat tinggi mengingat di AS saja regulasinya mengatakan bahwa seseorang dapat memiliki stasiun televisi dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi tidak boleh menjangkau lebih dari 39% television’s household atau nation’s TV home.

    Bila dilihat dari yang lain, maka pelaksanaan stasiun televisi berjaringan sebenarnya adalah sebuah kesempatan (opportunity) yang memberikan jalan dan kelonggaran bagi stasiun televisi nasional yang saat ini siaran, baik bagi yang sudah untung besar maupun yang masih “berdarah-darah”. Stasiun televisi berjaringan  ini akan ikut membangun berkembangnya televisi lokal, merangsang dan membangun dinamika ekonomi dan sosial dan budaya lokal. Rumah produksi lokal akan tumbuh, biro iklan lokal, lembaga “rating” lokal juga akan tumbuh, dan lain-lain kegiatan sosial ekonomi dan budaya. Hal semacam ini tentu saja akan mendapat dukungan ekonomi dan sosial lokal. Posisi televisi jaringan semacam ini akan sangat kuat posisinya di tingkat lokal karena mendapat dukungan lokal, yang pada gilirannya menjadi stasiun televisi berjaringan yang sangat kuat secara nasional, baik dilihat dari kaca mata sosial, budaya maupun ekonomi. Di sini, diperlukan sebuah pemimpin stasiun televisi yang visioner, yang sebenarnya sudah dituntun oleh Undang-undang Penyiaran. Dalam hubungan ini, bila semua stasiun televisi nasional melakukan transformasi seperti yang telah disebutkan di atas, maka akan tercipta sebuah sistem penyiaran yang sehat, yang menjamin adanya “diversity of ownership” dan “diversity of content”, yang akan memperkuat dan memperkaya bangsa ini baik secara sosial, ekonomi, budaya dan politik.

    Penyiaran Nasional

    Pernyiaran nasional ini sudah ada dalam undang-undang penyiaran tersendiri. Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional. Dalam sistem penyiaran nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan dan stasiun lokal. Untuk penyelenggaraan penyiaran, dibentuk sebuah komisi penyiaran. Setelah membaca undang-undang penyiaran tersebut, dapat dipahami bahwa Indonesia menganut sistem dengan tatanan penyelengaraan penyuaran nasional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menuju tercapainya dasar, asa, tujuan, fungsi dan arah penyiaran.

    Sources:

    http://agustya-blog.blogspot.com/2012/09/pengertian-analog-dan-digital.html

    http://taufan-dennico.blogspot.com/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_televisi_berjaringan_di_Indonesia#Istilah_yang_berkaitan

    https://bincangmedia.wordpress.com/tag/lembaga-penyiaran-swasta/

    PROGRAM TELEVISI SWASTA YANG MENYIMPANG DARI FUNGSI UTAMA PENYIARAN

    March 1, 2015Leave a commentEdit

    Acara Tukul – Empat Mata dihentikan KPI

    Acara talkshow Empat Mata yang digawangi oleh Tukul mungkin harus bersabar untuk dapat kembali menikmati tayangan yang (dulunya) menyegarkan itu. Pasalnya, KPI telah memutuskan untuk menghentikan acara talkshow Empat Mata tersebut sejak hari Selasa (4/11/08) lalu.

    Banyak sumber menyebutkan bahwa penghentian acara Empat Mata oleh KPI ini disebabkan oleh tayangan episode Empat Mata yang menghadirkan Sumanto dalam acara talkshow tersebut. Pada episode tersebut juga ditayangkan adegan memakan kodok dan ikan hidup-hidup, yang mana menurut KPI penayangan adegan tersebut tidak sesuai dengan standar pedoman penyiaran. Undang-Undang Penyiaran yang dilanggar oleh Empat Mata menurut KPI sebagai berikut:

    Pasal 28 ayat 3

    Lembaga penyiaran televisi dilarang menyajikan program dan promo program yang mengandung adegan di luar perikemanusiaan dan sadistis.

    Pasal 28 ayat 4

    Lembaga penyiaran televisi dilarang menyajikan program yang mengagung-agungkan kekerasan.

    Pasal 36

    Lembaga penyiaran televisi dilarang menyajikan program yang mendorong atau mengajarkan tindakan kekerasan.

    Hanya saja, komentar dari Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat Dewan Pers, Bapak Abdullah Alamudin yang dilansir oleh Kompas adalah sebagai berikut:

    “Mempertunjukkan makan kodok hidup itu sangat menjijikkan. Saya tidak tahu bagaimana perasaan produser dan pembuat acara. Seharusnya redaktur bisa bersikap profesional yang mengerti etika jurnalistik, tetapi saya tidak tahu kalau redaktur bisa mengorbankan profesionalisme karena mendapat tekanan dari pemilik modal,”

    “Ketika tanya jawab, jawaban Sumanto tidak nyambung dengan pertanyaan, bahkan terlihat diperolokkan, tapi penonton menikmatinya,”

    Kejadian ini agak mengejutkan, karena seperti yang kita tahu, Empat Mata sudah sangat sering menampilkan sesuatu yang bersifat eksesif dan diluar kewajaran tanpa mendapat teguran dari lembaga pemerintah yang diketahui khalayak ramai.

    Dalam catatan KPI Pusat, bukan kali ini saja tayangan Empat Mata mendapat peringatan.
    Sebelumnya, program KPI telah memberikan teguran sebanyak tiga kali terhadap tayangan tersebut. Teguran sebelumnya dilayangkan pada 5 Mei 2007, 27 September 2007 serta 25 Agustus 2008. Namun teguran tersebut tidak digubris oleh tim kreatif Empat Mata.

    Berdasarkan pemantauan KPI Pusat pada program Empat Mata yang tayang 29 Oktober 2008 episode Sumanto, Mantan Pemakan Mayat ditemukan adanya pelanggaran. “Sesuai UU Penyiaran, KPI memutuskan untuk menghentikan sementara program Empat Mata, mengingat adegan dalam program tersebut sangat tidak pantas dan melanggar SPS yang ditetapkan KPI,” beber Sasa.

    Pendapat saya tentang berita diatas tentang program di Trans7 ‘Empat Mata’ itu yang menayangkan Sumanto (pemakan daging manusia) sungguh tidak mendidik sama sekali dan melenceng dari undang-undang penyiaran yang telah diatur oleh KPI.

    Sebagai mana kita ketahui Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. Komisi ini berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. KPI terdiri atas Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) yang bekerja di wilayah setingkat Provinsi. Wewenang dan lingkup tugas Komisi Penyiaran meliputi pengaturan penyiaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, dan Lembaga Penyiaran Komunitas.

    Saya sangat prihatin dengan  kejadian yang tertimpa kepada salah satu televisi swasta tersebut karena sudah diperingati oleh KPI tetapi tidak digubris oleh pihak tim kreatif televisi swasta itu. Seharusnya mereka tidak sewenang-wenang menampilkan isi acara yang tidak mendidik seperti itu. Meskipun tayangan itu sudah disimpan pada jam tayang malam tetapi tetap saja melanggar etika dan undang-undang. Diharapkan saat ini tayangan tersebut sudah dicekal dan diberhentikan tidak akan lagi ada acara yang melanggar undang-undang penyiaran seperti itu. Jika diingatkan kembali, fungsi dari penyiaran itu sendiri gunanya sebagai menambahkan, berbagi, bertukar informasi dan harus berdasarkan undang undang penyiaran.

    Sources:

    http://gnupi.com/penghentian-empat-mata-kpi-tukul-arwana/

    https://duarasa.wordpress.com/2008/11/12/gara-gara-kodok-empat-mata-dicekal/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Penyiaran_Indonesia

    PERBEDAAAN TELEVISI-RADIO KOMERSIAL DAN KOMUNITAS

    February 28, 2015Leave a commentEdit

    Komersial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti; Berhubungan dengan niaga atau perdagangan. Dimaksudkan untuk diperdagangkan dan kadang-kadang mengorbankan nilai budaya sosial dll. Sekilas yang kita baca dalam KBBI tersebut sudah jelas adanya jika arti dari komerisal itu sendiri adalah untuk untuk berbisnis yang bisa saja mengorbankan nilai-nilai budaya atau sosial.

    Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber. lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”. (Wenger, 2002: 4). Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen yaitu Berdasarkan Lokasi atau Tempat, Berdasarkan Minat dan Berdasarkan Komuni.

    Televisi komersial dirancang untuk kepentingan perusahaan atau pribadi yang berujuan untuk meraup untung bagi dirinya sendiri dan perusahaannya. Televisi komersial ini bersifat layaknya televisi swasta pada umumnya mereka mengambil untung salah satunya dengan cara memasang iklan-iklan di televisi agar ada profit bagi perusahaannya itu sendiri. Dikatakan bisa mengorbankan nilai-nilai budaya sosial dll pun sudah nyata, terbukti televisi komersial memiliki sisi negatifnya.
    Kekerasan dan seksualitas tampak ditayangkan secara menarik dan beragam oleh berbagai stasiun televisi swasta di setiap harinya.Tidak seperti yang dulu, kini stasiun televisi swasta dengan leluasanya menyiarkan tayangan-tayangan yang sebenarnya tidak semua golongan/kalangan pemirsa pantas menyaksikannya, khususnya anak-anak. Tayangan news yang berisikan kriminalitas maupun ayangan berbau kekerasan kini dapat dijangkau anak-anak utuk disaksikan.Setiap hari, terutama menjelang tengah malam sejumlah tayangan syur menghampiri ruang dan kamar pemirsa.

    Dengan dalih rating dan iklan, tayangan kekerasan dan seksual terus berlangsung dan makin variatif. Anehnya, masyarakat, terutama pendidik dan agamawan, termasuk akademisi serta pakar komunikasi seakan tak berdaya menghadapi tren tayangan seperti itu. Ironisnya, pemerintah lambat dalam mengambil tindakan.Tayangan-tayangan tersebut menambah isi ragam berbagai tayangan stasiun televisi swasta yang dulunya telah terisi oleh sinema elektronik (Sinetron) maupun infotaiment, kini dapat semakin menunjukkan rendahnya mutu siaran hampir semua stasiun televisi di Indonesia.

    Contoh televisi komersial;

    TransTv
    RCTI
    NetTv

    Sedangkan definisi televisi komunitas yaitu mengenai komunitas itu sendiri. Televisi komunitas merupakan citizen, yang berarti bahwa televisi komunitas berada di daerah tertentu dan memberikan pelayan kepada warga setempat. Isi siarannya bebas dari tekanan kapitalismme. Televisi komunitas menjadi bagian dalam pemberdayaan masyarakat, memperjuangkan advokasi untuk pendirian dan perijinan televisi komunitas. Televisi komunitas membutuhkan dedikasi yang tinggi untuk menyelenggarakan siaran serta mengembangkan jaringan untuk melakukan kerjasama.

    Ciri-ciri televisi komunitas adalah mempunyai tujuan yang menyediakan berita dan informasi yang relevan dengan kebutuhan anggota. Komunitas itu sendiri menyediakan media untuk untuk komunikasi anggota komunitas dan untuk menguatkan keberagaman politik. Kepemilikan dan controlnya dibagi di antara warga, pmerintahan local, dan organisasi kemasyarakatan. Isi produksi dan diorientasikan untuk kepentingan local. Produksi melibatkan tenaga non profesional dan sukarelawan. Distribusinya melalui udara, kabel, dan jaringan elektronik. Audiens dari televisi komunitas biasanya tertentu seperti dibatasi wilayah geografis. Pembiayaan secara prinsip non komersial. Sumber dana dari swadaya masyarakat.

    Contoh televisi komunitas;

    Televisi Pendidikan Kota Cimahi (Cimahi, Jawa Barat)
    Panguyuban Komunitas TV Nusantara (Jawa Barat)
    BandungTV (Bandung)

    Hampir sama dengan televisi, radio pun mempunyai 2 jenis. Radio komersial dan radio komunitas. Radio komersial merupakan lembaga yang berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio swasta terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur dari segmen pasar yang disasar. Radio swasta cenderung mengikuti gaya bicara orang kota (Jakarta) supaya terlihat modern dan gaul.

    Contoh radio komersial;

    Ardan radio (Bandung)
    99ers radio (Bandung)
    Oz radio (Bandung)

    Lalu radio komunitas memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas. Tujuan kegiatan penyiaran di radio komunitas melayani kebutuhan informasi warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat penting. radio komunitas mengutamakan kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut sementara radio swasta diarahkan kepada segmen pasar.

    Contoh radio komunitas;

    Suara Kota (Bandar Lampung)
    Swara Unisba (Bandung)
    Suara Madufm (Mojokerto)

    Sources:

    http://seagate-fullhouse.blogspot.com/2008/07/perkembangan-televisi-swasta-di.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_komunitas

    https://ayusartikayuliarti.wordpress.com/2009/06/23/televisi-komunitas/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas

    FUNGSI RADIO DAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA MASSA (MENURUT TEORI KOMUNIKASI MASSA)

    February 28, 2015Leave a commentEdit

    Media massa atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Pers adalah suatu istilah untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas dalam pembicaraan sehari-hari. Yang didasarkan oleh teori komunikasi massa, Komunikasi massa itu sendiri adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan luaskan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.

    Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata ‘tele’ dan ‘vision’ yang mempunyai arti jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

    Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
    Berdasarkan kedua pengertian diatas bisa dikatakan bahwa Radio dan Televisi merupakan penghubung atau alat yang bisa menghubungkan dari satu pihak kepada pihak yang lain. Walaupun jarak yang di tempuh kedua alat tersebut berbeda tapi fungsi dan tujuan yang ingin dicapai adalah sama.

    Manfaat dari kedua alat ini juga bisa di katakan banyak sekali, bisa sebagai pendidikan, hiburan, propaganda sampai pengawasan. Sebagai contoh untuk menyampaikan pesan atau berita dari pemerintah kepada masyarakat, bisa dikatakan seketika itu juga akan sampai bahkan dalam hitungan detik, bukan jam, bukan hari, dan juga bukan bulan layaknya jaman dimana kita hanya bisa berkomunikasi jarak jauh hanya dengan mengandalkan surat tulisan. Bayangkan jika televisi tidak pernah tercipta dan radio tidak pernah terdengar suaranya sampai saat ini mungkin kita tidak akan bisa menerima informasi secara aktual dan langsung, bayangkan juga jika jaman sekarang kita tidak bisa mengirim e-mail seperti sekarang, sungguh sangat sulit untuk mendapatkan informasi ataupun bertukar informasi.

    Manfaat TV dan radio bagi masyarakat sendiri seperti hasil dari jurnal depkominfo yang mengatakan, kehadiran televisi lokal menjadi salah satu alternatif bagi komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan. keberadaan televisi lokal menjadi sangat berharga baik bagi pemerintah daerah maupun bagi masyarakat. Penelitian Depkominfo tersebut menyimpulkan, layanan informasi yang disiarkan televisi lokal dinilai cukup baik, terbukti dengan kritik dan saran responden agar kedepan dapat menginformasikan potensi daerah kepada masyarakatnya.

    Adapun dari manfaat yang sangat berguna akan keberadaan televisi dan radio, yang membuat akhir-akhir ini menjadi tidak berguna adalah tayangan-tayangan yang dinilai tidak bermanfaat, khususnya televisi, semakin banyaknya sinetron yang disiarkan dinilai hanya menjual mimpi dan tidak mendidik sama sekali. Begitu pula nilai-nilai kebenaran yang di tayangkan juga belakangan ini sedikit berkurang.

    Pada akhirnya kita mungkin akan selalu melihat televisi ketika merasa memerlukan informasi terbaru tentang apa yang sedang terjadi, dengan demikian diharapkan televisi juga bisa memberikan nilai-nilai humanisme penayangannya. Agar manfaat televisi bisa kembali lagi seperti sedia kala.

    Namun jika kita memilih dengan selektif, acara-acara televisi dan radio pun akan terasa manfaatnya bagi kita semua, karena tidak sedikit juga acara-acara televisi dan radio yang bersifat positif dan mendidik.

    Sources:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa

    http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa

    http://pipomons.blogspot.com/2007/08/manfaat-tv-dan-radio-bagi-masyarakat.html

    Suka

  9. Reblogged this on Aya Agung Maulia and commented:
    Nama: Aya Agung Maulia

    NPM: 1502140258

    Kelas: KM-38-02

    Fungsi Radio dan Televisi sebagai Media Massa

    Fungsi Radio sebagai Media Massa:

    Sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapakan oleh Effendy (1993:137-138), bahwa radio siaran mempunyai 4 fungsi sebagai berikut:

    Fungsi penerangan

    Fungsi pendidikan

    Fungsi hiburan

    Sarana propaganda

    Seperti yang telah diketahui, radio siaran bersifat audial, yang hanya dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti radio siaran tidak sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Radio siaran dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, editorial udara, reportase langsung, talk show dan lain-lain.

    Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sarana yang   ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan serempak. Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan bisa berupa musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana propaganda, bisa terlihat dengan banyaknya pemasang iklan yang memilih radio siaran sebagai sarana pemasangan iklannya.

    Penyampaian pesan melalui radio siaran, berbeda dengan penyampaian pesan melalui media massa lainnya. Komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan efektif dan efisien.

    Fungsi Televisi sebagai Media Massa:

    Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh. Dalam Oxford Learner’s Dictionary menyebutkan, Television is system of sending and receiving pictures and sounds over a distance by radio waves (televisi adalah sistem pengiriman dan penerimaan visual dan audio dalam suatu jarak tertentu melalui gelombang radio). Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa yang menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh.

    Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti yang dikemukakan Bittner (1980: 10) “Mass communication is message communicated trough a mass medium to a large of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Ini berarti antara televisi dan komunikasi massa yang menyangkut khalayak banyak sangat berkaitan satu sama lain.

    Secara langsung maupun tidak langsung televisi pasti memberikan pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Massa dalam hal ini adalah masyarakat merupakan pihak yang berperan sebagai komunikan sedangkan para insan pertelevisian berperan sebagai komunikator yang memberikan pesan berupa informasi, hiburan, edukasi maupun pesan-pesan lainnya. Pesan yang disampaikan melalui televisi akan sampai ke khalayak dengan cepat tetapi tidak demikian dengan umpan balik atau feedback dari masyarakat akan sampai ke televisi dengan tidak segera. Proses penghantaran pesan antara konunikator dan komunikan inilah yang kita sebut sebagai arus informasi. Agar pesan bisa diterima baik oleh komunikan dalam kasus ini yaitu masyarakat, maka diperlukan pengendalian arus informasi. Sejauh ini yang kita tangkap dari komuikasi massa televisi, televisi lebih dominan dalam situasi komunikasinya. Televisi cenderung persuasif dengan segala program tayangan yang makin bervariatif. Ini tidak mengherankan karena televisi menjalankan perannya sebagai komunikator. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa feedback masyarakat sebagai komunikan juga penting bagi perkembangan informasi dan pemaketan program televisi itu sendiri. Ini terbukti dengan maraknya saluran interaktif dalam acara-acara televisi seperti talk show ataupun program kuis. Ini menandakan antara televisi dan masyarakat ada suatu benang merah di mana antar-keduanya. Dalam psikologi komunikasi, hal tersebut merupakan efek psikologi pada peristiwa komunikasi massa.

    Source:

    http://elizabelfri.blogspot.com/2013/05/radio-sebagai-salah-satu-alat-media_9.html

    http://nekadnulis.blogspot.com/2012/01/televisi-sebagai-media-massa-dan.html

    Program TV Swasta yang Menyimpang dari Fungsi Utama Penyiaran Radio dan TV

    KPI: MetroTV-Nasdem Diduga Melanggar UU Penyiaran

    JAKARTA, SOROTnews.com – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menduga Metro TV melanggar undang-undang penyiaran. Karena itu, KPI memanggil redaksi Metro TV karena menyiarkan secara langsung, dengan durasi 2,5 jam pada acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem yang dogelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/2/2014) lalu.

    “Berrdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS), Pasal 11 disebutkan, bahwa lembaga penyiaran tak boleh dimanfaatkan oleh pemilik dan kelompoknya. Jadi, Metro TV dinilai menyalahi Pasal 46 (10) UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran,” tegas Komisioner KPI Rahmat M Arifin, pada wartawan di Jakarta, Rabu (26/2/2014).

    Dalam pasal itu menurut Rahmat, bahwa siaran dari lembaga penyiaran dilarang dibeli siapa pun untuk kepentingan apa pun, kecuali untuk siaran iklan. “Jadi, ada dugaan pemanfaatan oleh pemilik Metro TV untuk kepentingan Partai NasDem terkait acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem,” tambah Rahmat.

    Karena itu, kata Rahmat, KPI memanggil dan memintra klarifikasi redaksi Metro TV. Termasuk, mengklarifikasi apakah acara tersebut diliput karena memiliki nilai berita. Lalu, apakah acara itu ditayangkan secara langsung karena memiliki nilai komersil.

    KPI juga mempertanyakan kenapa ditayangkannya lama sekali, 2.5 jam. Dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.30 Wib. Pengusutan penayangan Metro TV atas Apel Siaga Perubahan Partai NasDem berdasar pengaduan masyarakat yang masuk ke KPI. “Ada dugaan pelanggaran penyalahgunaan lembaga penyiaran oleh pemiliknya. Dalam kasus ini, keterkaitan petinggi yang menjabat Ketua Umum Partai NasDem (Surya Paloh, red) yang juga berstatus sebagai pemilik Metro TV,” tambah Rahmat.

    Setelah bertemu dengan pimpinan redaksi dan direktur pemberitaan Metro TV pada Rabu (26/2/2014), menurut Rahmat, KPI akan membahas lebih lanjut dugaan pelanggaran tersebut. KPI akan mengambil kesimpulan apakah penayangan Apel Siaga tersebut melanggar UU Penyiaran atau tidak dan diputuskan dalam rapat pleno.

    KPI akan menjatuhkan sanksi administrasi berupa teguran, penghentian program, hingga pengurangan durasi siaran kepada Metro TV. “Kami plenokan dulu. Ini sama seperti kasus pemanggilan pemilik televisi yang juga menjabat petinggi partai seperti Aburizal Bakrie, pemiliki ANTV, TV One dan Hary Tanoesoedibjo pemilik RCTI dan Global TV,” pungkas Rahmat.(SON/mm)

    Pendapat saya mengenai berita diatas tentang MetroTV yang menayangkan acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem selama 2,5 jam berturut-turut merupakan salah satu tindakan yang menyimpang. Karena siaran TV bukanlah corong suatu partai politik, maka televisi bukanlah tempat untuk berhegemoni politik. KPI melarang adanya hegemoni politik dalam penyiaran Indonesia. Karena itu, ikhtiar kebijakan KPI mesti diimbangi dengan kesadaran etis lembaga penyiaran, terutama bagi para pemiliknya. Bahwa frekuensi milik publik memang tak sepatutnya dipergunakan sepihak untuk kepentingan politik meningkatkan elektabilitas dalam Pemilu. Mesti disadari bahwa jutaan masyarakat pemirsa (publik) Indonesia kini kian cerdas. Mereka kian paham, iklan tidak semata-mata merepresentasi integritas figur.

    Iklan sebagai unsur politik yang kerap didesain sedemikian rupa hingga jauh dari realitas sesungguhnya, justru semakin stigmatis, hanya mampu memperbesar popularitas, namun miskin nilai elektabilitas. Kesadaran etis pemilik media sebagai calon pemimpin sejatinya diukur dari sejauh mana mereka mengutamakan kepentingan publik dengan tidak menggunakan frekuensi milik publik untuk kepentingan politik.

    Source:

    http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/24-dunia-penyiaran/31875-menyikapi-iklan-politik

    http://www.sorotnews.com/berita/view/kpi-metrotv-nasdem-diduga.6377.html

    Perbedaan Radio/TV Komersial dengan Radio/Televisi Komunitas; 500 kata, contoh-contoh yang anda temukan.

    Radio Komunitas dan Radio Komersial

    Radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksana penyiaran (seperti radio) komunitas disebut sebagai lembaga penyiaran komunitas. Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif. Intinya, radio komunitas adalah “dari, oleh, untuk dan tentang komunitas”.

    Sedangkan Radio Komersil/Swasta meripakan suatu badan radio yang dimiliki perorangan dan sifatnya komersial. Dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari periklanan dan persponsoran acara (sponsored program).

    Berikut adalah perbedaan mencolok antara radio komunitas dan radio komersil/swasta:

    Perihal Radio Komunitas Radio Swasta
    Ide/latar belakang pendirian Sosial ekonomi atau pengembangan komunitas (masalah, kebutuhan & potensi) Ekonomi atau perolehan keuntungan.
    Tujuan/prioritas utama pihak penerima manfaat Komunitas Pendiri/Pemilik
    Sasaran Siaran Komunitas lokal Seluas-luasnya
    Strategi pendanaan Peran serta komunitas, sumbangan (pihak lain yang tidak mengikat) & program siaran kerjasama sesuai kepentingan komunitas Pendiri dan Program siaran sesuai keinginan pengusaha/sponsor
    Karakter Kelembagaan Inklusif (terbuka) Eksklusif (tertutup)
    Orientasi Operasionalisasi Non profit Profit
    Staffing Kaderisasi & Relawan Karyawan & Pekerja Profesional
    Peralatan & Pembiayaan Dapat dimulai dengan yang sangat sederhana & mudah Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih & mahal untuk memulai.
    Prinsip Visi Dari, oleh dan untuk komunitas Dinyatakan secara ideal, namun prakteknya adalah prinsip keuntungan ekonomi (komersial)
    Jangkauan area siaran Terbatas, lingkungan omunitas. Low power broadcasting Luas, lintas provinsi
    Ukuran kesuksesan Kepuasan & pemenuhan kebutuhan komunitas Rating & iklan yang masuk
    Pemilik/Pendiri Yayasan, perkumpulan, koperasi, legitimasi komunitas PT dan dapat terbuka (Tbk).
    Pengambil keputusan (tertinggi) Lembaga supervisi komunitas bersama manajer operasional Pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Manajemen tunduk pada RUPS.
    Sumber pendanaan Sumbangan tak mengikat, iuran dan iklan yang terbatas Iklan dan sponsor seluas-luasnya
    Kriteria & jumlah materi iklan Terbatas sesuai komunitas Terbuka luas

    Selain itu, perbedaan antara keduanya sudah terlihat jelas , yaitu tata cara pengelolaan dan tujuan pendiriannya. Pengelolaan radio komunitas memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas. Tujuan kegiatan penyiaran di radio komunitas melayani kebutuhan informasi warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat penting.

    Hal berbeda terjadi di dunia radio swasta. Lembaga ini berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio swasta terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur dari segmen pasar yang disasar. Singkat kata, radio komunitas mengutamakan kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut sementara radio swasta diarahkan kepada segmen pasar.

    Radio komunitas menyajikan tema-tema yang dibutuhkan warga setempat, acapkali bahasa yang digunakan oleh penyiar mengikuti dialek lokal dan kebiasaan berbicara setempat. Hal berbeda banyak radio radio swasta cenderung mengikuti gaya bicara orang kota (Jakarta) supaya terlihat modern dan gaul.

    Contoh Radio Komunitas:

    T-Radio (Bandung)

    Radio Kampus ITB (Bandung)

    8eh (Bandung)

     

    Contoh Radio Swasta:

    Ardan Radio

    Gen FM

    Prambors FM

    Hits Radio Bandung

    Televisi Komunitas dan Televisi Komersial

                Pengertian televisi komunitas ialah lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh suatu komunitas tertentu, bersifat independen dan tidak komersial, dengan daya hantar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta hanya untuk melayani kepentingan komunitasnya saja. Ciri-ciri televisi komunitas adalah mempunyai tujuan yang menyediakan berita dan informasi yang relevan dengan kebutuhan anggota. Komunitas itu sendiri menyediakan media untuk untuk komunikasi anggota komunitas dan untuk menguatkan keberagaman politik. Kepemilikan dan controlnya dibagi di antara warga, pmerintahan local, dan organisasi kemasyarakatan. Isi produksi dan diorientasikan untuk kepentingan local. Produksi melibatkan tenaga non profesional dan sukarelawan. Distribusinya melalui udara, kabel, dan jaringan elektronik. Audiens dari televisi komunitas biasanya tertentu seperti dibatasi wilayah geografis. Pembiayaan secara prinsip non komersial. Sumber dana dari swadaya masyarakat.

    Sedangkan untuk pengertian televisi komersial/swasta merupakan lembaga penyiaran yang bersifat komersial, berbentuk badan hukum Indonesia, yang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran saja. Lembaga Penyiaran Swasta hanya boleh dimiliki oleh badan hukum Indonesia atau warga negara Indonesia saja. Isi dan cakupan siaran lembaga ini sangat dibatasi, hanya boleh menyelenggarakan 1 (satu) siaran dengan 1  (satu) saluran siaran pada 1 (satu) cakupan wilayah tertentu baik lokal, regional maupun nasional. Karena TV Komersial harus responsif terhadap kebutuhan pemasang iklan, maka seluruh elemen kesuksesan diukur dari jumlah pemirsa yang mampu diraih. Sebuah perusahaan menghabiskan ratusan juta hingga milyar rupiah untuk “merangsang” kebutuhan pemirsa terhadap produk-produk yang dijajakan.
    Untuk itu, tujuan dari hampir seluruh program adalah menarik sebanyak mungkin pemirsa. Makin banyak pemirsa, makin tinggi rate (nilai) slot iklan, makin tinggi pendapatan, makin tinggi keuntungan. Singkatnya tidak ada pemirsa, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran.

    Contoh Televisi Komunitas:

    Televisi Komunitas Pendidikan KIJARA (Jawa Barat)

    Televisi Komunitas Universitas Gunadharma

    Komunitas Study Broadcasting Television (SBC TV)

    Televisi Komunitas SPENSA (Jawa Barat)

     
     

    Contoh Televisi Swasta/Komersial:

    RCTI

    SCTV

    TRANS TV

    INDOSIAR

     
    Source:

    https://www.academia.edu/7069559/Radio_dan_Perkembanganya_Makalah

    http://kombinasi.net/dasar-dasar-radio-komunitas-prinsip-dasar-dan-implementasi/

    Klik untuk mengakses 2TA11242.pdf

    https://ayusartikayuliarti.wordpress.com/2009/06/23/televisi-komunitas

     

    TV dan Radio sebagai Media Paling Efektif untuk Menjangkau End User

    Media massa memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kehidupan manusia di muka bumi ini. Media massa secara tidak langsung mampu menjadi alat kontrol sosial yang  ampuh dalam membentuk dan menguasai opini publik . dewasa ini, semakin banyak media massa yang berkembang dan peranan nya menjadi teramat penting dalam kehidupan bermasyarakat .

    Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar. Media komunikasi massa abad ini yang tengah digandrungi masyarakat adalah televisi dan radio siaran.

    Media massa merupakan salah satu alat untuk menyebarkan informasi, pesan, opini, rumor, gossip, propaganda dll kepada masyarakat luas.

    Media massa di zaman era globalisasi terasa begitu cepat penyebarannya. Media massa menjadi wadah untuk menampung berita-berita tersebut dan siap di sebar luaskan ke publik. Peran media massa di era globalisasi ini adalah, dengan adanya televisi, radio, majalah, film, surat kabar mengakibatkan berita yang tersebar semakin tidak berkualitas bahkan terkadang melanggar hukum walaupun penyebarannya semakin cepat.

    Sering kali sekarang banyak pemberitaan yang melakukan adegan kekerasan, menampilkan suatu aksi pornografi, musik yang disampaikan juga tidak sesuai umur yang mengakibatkan efek negatif dari anak-anak dibawha umur.Pengawasan orang tua menjadi hal yang paling penting disini.Tetapi, di era globalisasi ini, terkadang orang tua ingin sesuatu yang praktis.

    Mereka tidak begitu perduli dengan apa yang media massa sampaikan ke publik. Dan terkadang pola pikir dari anak-anak dibawha umur tersebut sudha terlanjur “terbius” oleh dampak media massa, sehingga nasihat-nasihat yang orangtua berikan tidka berpengaruh apa-apa.

    Dampak negatif yang lainnya adalah, media massa zaman sekarang bisa “diatur” penyiarannya. Di era globalisasi ini banyak seklai orang yang “menghalalkan” segala cara. Jadi media amssa yang menjadi wadah untuk menyampaikan berita pun menjadi “tertular”.Banyak sekarang beberapa Stasiun TV mempropagandakan suatu pesan untuk mendukung tokoh tertentu.

    Contoh: Iklan Partai Nasdem terdapat di Stasiun Metro TV, RCTI, Trans TV, Trans 7. Seharusnya seorang yang bergelut dibidang pers itu bersifat netral.Mengapa netral?Karena mereka adalah jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan.Dengan adanya sifat berpihak tersebut membuat berita yang disampaikan dari komunikator ke komunikan menjadi tidak murni lagi.Isi dari pemberitaan terkesan sudah di manipulasi sehingga berita yang tersebar seakan-akan berita benar dan aktual padahal kenyataannya berita itu palsu.

    Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Media massa berperan aktif dan efektif di dalam menyebarluaskan informasi dari suatu kelompok ke kelompok lain, apapun alasan dan kepentingannya. Oleh sebab itu, peranan media massa dalam membawa arah bagi perubahan masyarakat tidak bisa diabaikan. Bahkan peranan media komunikasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat melampaui perkembangan mentalitas sebagian masyarakat, sehingga tidaklah mengherankan bila ada suatu komunitas masyarakat yang kurang siap menghadapi perkembangan tersebut dan mengakibatkan terjadinya krisis nilai dan norma di dalam masyarakat tersebut

    Source

    http://dilfaniadilla.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html%20

    https://www.facebook.com/notes/dina-ade/pengaruh-media-massa-terhadap-perubahan-sosial/576385672382254

    http://pengaruhmediamassa.blogspot.com/

    Jangkauan Radio AM dibanding FM

    AM merupakan singkatan dari amplitude modulation. Ini artinya, radio AM menggunakan konsep modulasi amplitudo, di mana gelombang suara akan memodulasi amplitudo dari gelombang pembawanya. Amplitudo sendiri adalah jarak antara nilai maksimum dan nilai minimum suatu gelombang, atau gampangnya adalah tinggi gelombang. Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya.Bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan.Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer. AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit. Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa pada malam hai, yang artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM juga mudah terhalang oleh bangunan tinggi.

    Sementara FM sendiri merupakan singkatan dari frequency modulation menggunakan modulasi frekuensi, dimana gelombang suara akan memodulasi frekuensi gelombang pembawanya. Radio FM memiliki kualitas suara yang lebih baik daripada radio AM. Selain itu, gelombang radio FM lebih tahan terhadap cuaca buruk, tidak seperti gelombang radio AM yang cukup rentan. Meski demikian, ternyata jangkauan dari gelombang radio FM tidaklah sejauh jangkauan gelombang radio AM. Supaya dapat menjangkau lebih luas, pemancar radio FM harus diletakkan di tempat yang tinggi. Itulah mengapa menara pemancar radio dibuat sangat tinggi.

    Gelombang AM (Amplitudo Modulation) memiliki range jangkauan yang lebih luas daripada gelombang FM (Frekuensi Modulation). Hal tersebut dikarenakan gelombang AM memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dibanding gelombang FM. Akan tetapi dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga mau tidak mau akan mempengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim. Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan mengurangi mutu informasi yang diterima.

    Berbeda dengan gelombang AM, gelombang FM bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Selain itu, Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM.

    AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frekuensi Modulation) merupakan dua alternatif yang dapat digunakan dalam mentransferkan data suara via gelombang. Parameter yang membedakan antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi suaranya. AM memodulasi gelombang masukan dan gelombang karier dengan mengikuti sifat-sifat amplitudonya. Sedangkan FM memodulasi gelombang masukan dan gelombang karier dengan mengikuti karakteristik perubahan frekuensi yang terjadi ataupun panjang gelombangnya.

    Source:

    http://ngs-electrical.blogspot.com/2013/04/sinyal-am-vs-sinyal-fm.html

    http://elhobela.blogspot.com/2009/07/gelombang-fm-vs-gelombang-am.html

    http://sains.me/1785/ini-dia-perbedaan-radio-am-dan-fm.html/

    PENGERTIAN PENYIARAN ANALOG, PENYIARAN NETWORK, PENYIARAN KOMERSIAL DAN PENYIARAN NASIONAL

    Penyiaran Analog & Digital

    Penyiaran Analog

    Sistem dari TV analog adalah mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Dalam hal ini TV analog atau penyiaran analog mempunyai sifat yang mengenal gambar yang dihasilkan tidak jelas ataupun sering kali tidak ada gambarnya sama sekali dalam penanyangannya. Hal ini disebabkan karena sistem penyiaran dari TV analog itu sendiri yang sudah dijelaskan diatas yaitu system penyiaran dari TV analog adalah mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dari sinyal yang menyebabkan adanya gambar yang jelas dan tidak jelas.

    TV analog memvariasikan frekuensi dari sinyal menyebabkan ada gambar yang jelas dan tidak jelas, sebagai contoh pada saat kita menyaksikan siaran dari TV analog kita sering menemukan tayangan dengan gambar yang jelek ataupun tidak jelas, lalu kita perlu memutar atau mengotak atik antenna sebagai media penangkap sinyal dari TV analog tersebut agar bisa mendapatkan gambar yang bagus, inilah praktek dari system penyiaran dari TV analog yang bervariasi dengan voltase dari sinyal tersebut.

    Penyiaran Digital

    penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Jenis penyiaran ini mempunyai kualitas frekuensi penyiaran yang tinggi dan kelebihan lainnya. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital (terutama) ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sistem TV digital tidak mengenal gambar tidak jelas, gambar ganda (ghost), dan kualitas gambar buruk lainnya, karena pada teknik digital hanya dikenal Gambar bagus atau tidak ada sama sekali.

    Adapun kelebihan dari kualitas frekuensi penyiaran digital adalah Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi. Penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan program atau content disediakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program/content televisi digital (operator lain). Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi, terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.

    Penyiaran Network (IP Based)

    Jaringan—Network—sendiri diartikan sebagai susunan kompemon komunikasi yang terhubung secara fungsional sehingga jelas awal dan akhirnya, serta faktor yang berperngaruh terhadap preoses berlangsungnya komunikasi. Di Indonesia pernyiaran berjaringan sudah menjadi sebuah sistem. Sistem televisi di Indonesia yang mengharuskan televisi-televisi yang memiliki daya frekuensi siaran nasional, agar melepaskan frekuensi terhadap daerah- daerah siaran mereka dan menyerahkan pada orang/lembaga/organisasi daerah yang ingin menggunakannya untuk dikembangkan. Bila televisi-televisi yang berlokasi di Jakarta menginginkan siarannya dapat diterima di daerah tertentu, maka ia harus bekerjasama dengan televisi yang ada di daerah bersangkutan. Sistem ini akan diberlakukan di Indonesia pada 28 Desember 2009. TV nasional dapat bertindak sebagai induk stasiun jaringan dan TV lokal bertindak sebagai anggota stasiun jaringan, stasiun induk bertindak sebagai koordinator yang siarannya direlai oleh anggota (pasal 34 ayat 1 dan 2 PP Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta).

    Penyiaran Komersial & Komunitas

    Penyiaran Komersial

    Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan. Alasannya, televisi swasta nasional mampu menjangkau 80% penduduk di Indonesia. Sementara penduduk yang mempunyai akses terhadap televisi sebesar 67%. Jadi, jumlah  potensial viewers-nya berkisar sekitar 118 juta penduduk. Ini berarti sekitar 118 juta penduduk mempunyai akses terhadap televisi. Masing-masing televisi sudah menjangkau antara 60 sampai dengan 99 % penduduk yang mempunyai akses terhadap televisi. Ada dua hal yang dapat dicatat dari sini. Pertama, jumlah penduduk yang mampu mengakses televisi baru separuhnya. Kedua, di sisi lain, televisi sudah mampu menjangkau sekitar 60 sampai 90% dari mereka yang mempunyai akses. Ini sebenarnya sudah dapat dikatakan sangat tinggi mengingat di AS saja regulasinya mengatakan bahwa seseorang dapat memiliki stasiun televisi dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi tidak boleh menjangkau lebih dari 39% television’s household atau nation’s TV homes.

    Penyiaran Komunitas

    Media komunitas hadir sebagai media alternatif yang mengusung keberagaman kepemilikan (diversity of ownership), yang juga mendorong adanya keberagaman isi (diversity of content) dalam program-program siaran karena melayani komunitasnya yang juga beragam. Kemudian, oleh karena keberagaman kepemilikan itulah, masyarakat bisa melakukan kontrol sendiri (self controlling) terhadap isi siaran. Pengelola lembaga penyiaran komunitas, tidak bisa sewenang-wenang menayangkan program siaran yang tidak sesuai dengan nilai, aturan, maupun budaya lokal.

    Media komunitas pada dasarnya memainkan peran yang hampir sama dengan media massa pada umumnya, hanya saja pada wilayah (level of playing field) yang terbatas. Dibatasinya jangkauan layanan jenis media penyiaran ini justru diharapkan dapat memberikan layanan secara lebih spesifik dan membuka partisipasi secara lebih sempurna kepada komunitasnya. Semakin luas jangkauan siaran akan semakin sulit mendapatkan partisipasi dari masyarakat, karena apapun media ini merupakan refleksi kebutuhan komunitasnya. Dengan demikian, ada pula fungsi kontrol sosial yang dimilikinya, fungsi menghibur, mendidik dan menginformasikan berita yang benar-benar merefleksikan kebutuhan komunitasnya.

    Penyiaran Nasional

    Siaran Nasional adalah siaran yang dipancarkan dengan wilayah jangkauan siaran meliputi seluruh atau sebagian wilayah negara Republik Indonesia. Dalam sistem penyiaran nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.  Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan dan stasiun lokal. Untuk penyelenggaraan penyiaran, dibentuk sebuah komisi penyiaran yaitu Komisi Penyiaran Indonesia yang berfungsi untuk mengawasi jalannya penyiaran di Indonesia.

    Source:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_televisi_berjaringan_di_Indonesia%20

    http://penelitihukum.org/tag/pengertian-siaran-nasional/

    http://nickyhaeriani.blog.com/tv-digital-vs-tv-analog/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_televisi_berjaringan_di_Indonesia#Istilah_yang_berkaitan

    https://bincangmedia.wordpress.com/tag/lembaga-penyiaran-swasta/

     Audiens dan Teori Jarum Suntik

    Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen dan mudah dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima. Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik (Hypodermic Needle Theory). Teori ini menganggap media massa memiliki kemampuan penuh dalam mempengaruhi seseorang. Media massa sangat perkasa dengan efek yang langsung pada masyarakat. Khalayak dianggap pasif  terhadap pesan media yang disampaikan. Teori ini dikenal juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini media massa menembakan peluru yakni pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak menerima pesan yang disampaikan media.

    Teori Jarum Hipodermik (Hypodermic Needle Model) mengasumsikan bahwa komunikator yakni media massa digambarkan lebih pintar dan juga lebih segalanya dari audience. Teori ini memiliki ciri yaitu penyampaian pesannya satu arah dan juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap komunikan. Jarum Hipodermik pada hakekatnya adalah model komunikasi searah, berdasarkan anggapan bahwa mass media memiliki pengaruh langsung, segera dan sangat menentukan terhadap audience. Mass media merupakan gambaran dari jarum raksasa yang menyuntik audience yang pasif. Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen danmudah dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima, bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan.

    Kelemahan dan kekuatan Teori Jarum Hipodermik

    Pada dasarnya setiap theory memmpunyai kekuatan dan juga kelemahan. Dan tentunya beberapa teori tersebut hanya bisa berkembang di masanya dan juga mengalami penyempurnaan seperti teori ini yang juga terus mengalami perkembangan.

    Kekuatan teori jarum suntik :

    media memiliki peranan yang kuat dan dapat mempengaruhi afektif, kognisi dan behaviour dari audiencenya.

    Pemerintah dalam hal ini penguasa dapat memanfaatkan media untuk kepentingan birokrasi ( negara otoriter )

    Audience dapat lebih mudah di pengaruhi.

    Pesanya lebih mudah dipahami.

    Sedikit kontrol karena masyarakat masih dalam kondisi homogen.
    Kelemahan teori jarum suntik :

    Keberadaan masyarakat yang tak lagi homogen dapat mengikis teori ini

    tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat.

    Meningkatnya jumlah media massa sehingga masyarakat menentukan pilihan yang menarik bagi dirinya.

    Adanya peran kelompok yang juga menjadi dasar audience untuk menerima pesan dari media tersebut.

    Dari beberapa sumber teori ini bermakna :

    Memprediksikan dampak pesan pesan komunikasi massa yang kuat dan kurang lebih universal pada semua audience ( Severin, Werner J.2005: 314

    Disini dapat dimaknai bahwa peran media massa di waktunya ( sekitar tahun 1930an ) sangat kuat sehingga audience benar mengikuti apa yang ada dalam media massa. Selain itu teori ini juga di maknai dalam teori peluru karena apa yang di sampaikan oleh media langsung sampai terhadap audience. ( Nurudin . 2007 : 165

    Kekuatan media yang begitu dahsyat hingga bisa memegang kendali pikiran khalayak yang pasif dan tak berdaya.

    Dari sini kita ketahui bahwa teori peluru adalah :
    Sebuah teori media yang memiliki dampak yang kuat terhadap audiencenya sehingga tak jarang menimbulkan sebuah budaya baru dan penyaampaiannya secara langsung dari komunikator yakni media kepada komunikan ( audience).

    Publik sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menolak informasi setelah ditembakkan oleh media komunikasi, layaknya kemasukan obat bius melalui jarum suntik. individu memiliki kemampuan untuk menyeleksi apa saja saja yang berasal dari luar & tidak direspons begitu saja.

    Audiens memiliki hak untuk memilih chanel televisi atau stasiun radio yang akan mereka tonton dan dengarkan. Meskipun audiens pasti akan menjadi korban dan terpengaruh oleh acara televisi atau radio yang terkesan tidak bermakna dan cenderung membodoh-bodohi. Maka dari itu kita juga sebagai audiens harus pintar pintar memfilter informasi, harus pandai dalam mengetahui mana yang benar dan salah, mana yang seharusnya dicontoh dan mana yang tidak. Maka dari itu jadilah penikmat siaran tv atau radio yang pintar yang selektif.

    Source:

    https://www.academia.edu/7344437/Teori_dan_Model_Komunikasi_Massa_Teori_Jarum_Hipodermik_Hypodermic_Needle_Model

    http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/22/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik-650222.html

    http://jujunjunaedi28.blogspot.com/2013/05/teori-komunikasi-media-massa.html

    kalo pusing baca disini aja pa: https://ayaamaulia.wordpress.com/2015/03/02/tugas-pengantar-penyiaran-1/

    Suka

  10. Reblogged this on mochandikacj and commented:
    Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.

    Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa. Massa sendiri artinya “orang banyak” atau “sekumpulan orang” –kelompok, kerumunan, publik.

    William R. Rivers dkk. membedakan antara communication dan communications. Communication adalah proses berkomunikasi. Communications adalah perangkat teknis yang digunakan dalam proses komunikasi, e.g. genderang, asap, butir batu, telegram, telepon, materi cetak, siaran, dan film.

    Edward Sapir: Communication = proses primer, terdiri dari bahasa, gestur/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial. Communications = teknik-teknik sekunder, instrumen dan sistem yang mendukung proses komunikasi, e.g. kode morse, telegram, terompet, kertas, pulpen, alat cetak, film, pemancar siara radio/TV.
    William R. Rivers dkk.: Komunikasi Massa dapat diartikan dalam dua cara:

    Komunikasi oleh media.
    Komunikasi untuk massa.
    Namun, Komunikasi Massa tidak berarti komunikasi untuk setiap orang karena media cenderung memilih khalayak dan sebaliknya khalayak pun memilih-milih media.

    Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata ‘tele’ dan ‘vision’ yang mempunyai arti jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

    Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
    Berdasarkan kedua pengertian diatas bisa dikatakan bahwa Radio dan Televisi merupakan penghubung atau alat yang bisa menghubungkan dari satu pihak kepada pihak yang lain. Walaupun jarak yang di tempuh kedua alat tersebut berbeda tapi fungsi dan tujuan yang ingin dicapai adalah sama.

    Manfaat dari kedua alat ini juga bisa di katakan banyak sekali, bisa sebagai pendidikan, hiburan, propaganda sampai pengawasan. Sebagai contoh untuk menyampaikan pesan atau berita dari pemerintah kepada masyarakat, bisa dikatakan seketika itu juga akan sampai bahkan dalam hitungan detik, bukan jam, bukan hari, dan juga bukan bulan layaknya jaman dimana kita hanya bisa berkomunikasi jarak jauh hanya dengan mengandalkan surat tulisan. Bayangkan jika televisi tidak pernah tercipta dan radio tidak pernah terdengar suaranya sampai saat ini mungkin kita tidak akan bisa menerima informasi secara aktual dan langsung, bayangkan juga jika jaman sekarang kita tidak bisa mengirim e-mail seperti sekarang, sungguh sangat sulit untuk mendapatkan informasi ataupun bertukar informasi.

    Manfaat TV dan radio bagi masyarakat sendiri seperti hasil dari jurnal depkominfo yang mengatakan, kehadiran televisi lokal menjadi salah satu alternatif bagi komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan. keberadaan televisi lokal menjadi sangat berharga baik bagi pemerintah daerah maupun bagi masyarakat. Penelitian Depkominfo tersebut menyimpulkan, layanan informasi yang disiarkan televisi lokal dinilai cukup baik, terbukti dengan kritik dan saran responden agar kedepan dapat menginformasikan potensi daerah kepada masyarakatnya.

    Adapun dari manfaat yang sangat berguna akan keberadaan televisi dan radio, yang membuat akhir-akhir ini menjadi tidak berguna adalah tayangan-tayangan yang dinilai tidak bermanfaat, khususnya televisi, semakin banyaknya sinetron yang disiarkan dinilai hanya menjual mimpi dan tidak mendidik sama sekali. Begitu pula nilai-nilai kebenaran yang di tayangkan juga belakangan ini sedikit berkurang.

    Pada akhirnya kita mungkin akan selalu melihat televisi ketika merasa memerlukan informasi terbaru tentang apa yang sedang terjadi, dengan demikian diharapkan televisi juga bisa memberikan nilai-nilai humanisme penayangannya. Agar manfaat televisi bisa kembali lagi seperti sedia kala.

    Namun jika kita memilih dengan selektif, acara-acara televisi dan radio pun akan terasa manfaatnya bagi kita semua, karena tidak sedikit juga acara-acara televisi dan radio yang bersifat positif dan mendidik.

    Suka

  11. Reblogged this on radenayunovaristin and commented:
    Media Massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorientasi pada aspek penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, pendengaran (audio) misalnya (radio, tape recorder), dan pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat verbal visual vokal, media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Masyarakat jaman sekarang membutuhkan suatu media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, TV, dan flim.

    Radio

    Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

    Media massa memiliki arti yang bermacam-macam bagi masyarakat dan memiliki banyak fungsi. Media juga mempunyai banyak disfungsi, yakni konsekuensi yang tidak diinginkan masyarakat atau anggota masyarakat. Adapun fungsi fungsi media massa sebagai berikut:

    Pengawasan : Fungsi ini memberi informasi dan menyediakan berita untuk memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya saja seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer.
    Korelasi : Korelasi adalah fungsi seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media kerap memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi ini bertujuan untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan mengekspose penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah.
    Penyampaian Warisan Sosial : Ini merupakan fungsi dimana media menyampaikan informasi, nilai dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Cara ini, bertujuan meningkatkan kesatuan masyarakat dengan memperluas dasar pengalaman umum mereka. Media massa dapat mengurangi perasaan terasing individu.
    Hiburan (Entertainment) : Sebagian besar isi media adalah hiburan. Maksudnya adalah memberi waktu istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan mengisi waktu luang.
    Program Televisi

    Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom “hitam putih” maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele dari bahasa Yunani dan visio “penglihatan” dari bahasa Latin.

    Pada umumnya isi program siaran ditelevisi meliputi acara seperti di bawah ini:

    1. News Reporting (Laporan Berita)

    2. Talk Show

    3. Call-in Show

    4. Dokumenter

    5. Magazine

    6. Rural Program

    7. Iklan

    8. Pendidikan

    9. Seni dan budaya

    10. Musik

    11. Sinetron / drama

    12. Film

    13. Kuis

    14. Sitkom

    Acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun tv yang bersangkutan. Khusus untuk program berita maka pengetahuan tentang jurnalistik siaran (broadcast journalism) sangat perlu dipelajari untuk seseorang yang akan menggeluti profesi sebagai reporter atau wartawan. Tujuannya agar mereka memiliki kemampuan baik teknis maupun non teknis dalam menyajikan berita yang diliputnya. Kelompok yang termasuk di dalam bahasan jurnalistik siaran (Broadcast Journalism) adalah sebagai berikut:

    1. News atau berita (Straight, Investigative)

    2. News Interview (Wawancara Berita)

    3. Feature (Human Interest)

    4. Magazine (Tabloid)

    5. Ulasan (Editorial)

    6. Live Reporting (Siaran langsung atau Siaran Pandangan Mata)

    sumber:

    https://asiaaudiovisualexc09adibganteng.wordpress.com/radio-sebagai-media-massa/

    https://sosiologibudaya.wordpress.com/2013/05/22/tv-dan-media-massa/

    https://asiaaudiovisualexc09adibganteng.wordpress.com/televisi-sebag

    http://elizabelfri.blogspot.com/2013/05/radio-sebagai-salah-satu-alat-media_9.html

    Suka

  12. Reblogged this on thehanifazhar and commented:
    1. Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.

    Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

    Radio dan TV adalah dua contoh dari media massa. Radio merupakan salah satu media komunikasi massa. Audiensnya mencakup orang-orang dari berbagai jenis pekerjaan, usia, budaya, tempat, dan kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Perhatian mereka terfokus pada hal yang sama yaitu berita atau acara yang disajikan. Karena itu ia bersifat publik dan heterogen. Isinya terbuka bagi semua orang.

    Sama seperti media komunikasi massa lainnya, radio memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai alat penerangan, pendidikan, mempengaruhi massa, dan hiburan. Berkaitan dengan fungsi hiburan, radio tampil memenuhi kebutuhan afektif – estetis seperti emosi dan pengalaman estetis massa. Kepenatan dan kelelahan pun bisa hilang dengan mendengar acara-acara hiburan yang disiarkan oleh suatu stasiun radio. Hal tersebut lebih menekankan Fungsi Radio Masa kini.

    Kehadiran televisi di dunia telah membawa dampak yang besar bagi umat manusia. Televisi membawa berbagai kandungan informasi, pesan-pesan yang dalam kecepatan tinggi menyebar ke seluruh pelosok dunia. Menjadi berbagai alat bagi berbagai kelompok untuk menyampaikan berbagai pesan untuk bermacam kalangan masyarakat. Dalam kehidupan kita sekarang, televisi telah membawa dampak yang sangat besar buat manusia.

    Televisi membawa berbagai kandungan informasi, dimana pesan-pesannya dalam kecepatan tinggi menyebar ke seluruh tempat yang dengan mudah diterima tanpa meributkan fasilitas yang terlalu beragam. Hal ini membuat orang bisa secara langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa membutuhkan waktu yang lama. Di sinilah peranan televisi demikian penting dan dibutuhkan oleh manusia. Dan menjadikan daya tarik menonton pada masyarakat demikian meningkat semakin tinggi.

    Dalam era informasi sekarang ini, televisi memang boleh dikatakan telah merebut minat masyarakat di berbagai penjuru dunia. Televisi menyajikan berbagai macam program tayangan baik yang berdasar realitas, rekaan dan ciptaan yang sama sekali baru. Televisi mengetengahkan berbagai siaran dalam berbagai bentuk ; berita, pendidikan, hiburan dan iklan. Televisi mempunyai kelebihan untuk menyajikan siaran secara langsung (live broadcasting) yang dapat mencapai Bahkan televisi seperti disampaikan oleh Patricia Edgar dapat memungkinkan terjadinya diskusi secara langsung, segera setelah menggunakan media tersebut, karena memang biasanya televisi dinikmati secara berkelompok.

    Kembali pada persoalan televisi sebagai media massa, televisi tentunya mempunyai beragam trik untuk mempengaruhi masyarakat termasuk dengan cara merekayasa kenyataan dan inilah yang mengancam kesehatan sosial dalam masyarakat. Pakar media asal Perancis, Jean Baudrillard, mengungkapkan bahwa media massa terutama televisi merupakan perangkat untuk mengacaukan hakikat dan kenyataan beragam persoalan. Selanjutnya ia mengungkapkan, apa yang kita anggap sebagai realitas, sejatinya adalah pandangan media terhadap isu tersebut.

    Fungsi Radio dan TV sebagai media massa pada umumnya sama. Kedua hal itu sama-sama memberikan informasi yang berguna untuk masyarakat. Hanya perbedaannya Radio hanya bisa didengarkan, sedangkan TV bisa didengar sekaligus bisa dilihat.

    Suka

  13. Reblogged this on cardinanovianty and commented:
    Perbedaan Radio/TV Komunitas dan Radio/TV Komunitas
    Berikut adalah matriks perbedaan praktek radio komunitas dan radio lainnya (swasta & publik)
    Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio Publik
    Ide/latar belakang pendirian Sosial ekonomi atau pengembangan komunitas (masalah, kebutuhan & potensi). Ekonomi atau perolehan keuntungan. Politik negara, Publik dan pembangunan nasional.
    Tujuan/prioritas utama pihak penerima manfaat Komunitas Pendiri/Pemilik Publik Luas
    Sasaran siaran Komunitas Lokal Seluas-luasnya Seluas-luasnya
    Strategi pendanaan Peran serta komunitas, sumbangan (pihak lain yang tidak mengikat).& program siaran kerjasama sesuai kepentingan komunitas. Pendiri dan program siaran sesuai keinginan pengusaha/sponsor Pemerintah dan program siaran sesuai keinginan pengusaha/sponsor
    Karakter Kelembagaan Inklusif (terbuka) Ekslusif (tertutup) Ekslusif (tertutup)
    Orientasi operasionalisasi Non profit/ not for profit Profit Campuran
    Staffing Kaderisasi & Relawan Karyawan/pekerja dan Profesional Karyawan/pekerja & Profesional
    Peralatan & pembiayaan Dapat dimulai dengan yang sangat sederhana & murah Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih & mahal untuk memulai Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih & mahal untuk memulai

    Selain hal diatas, terdapat pula beberapa analisis perbedaan lainnya seperti berikuti ini1. Analisis perbedaan praktek radio komunitas dan radio lainnya (swasta & publik)
    Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio Publik
    Prinsip dasar Pengakuan signifikan peran supervisi dan evaluasi komunitas. Prinsip pencapaian ekonomi (komersial). Pengakuan signifikan peran supervisi dan evaluasi publik.
    Khalayak Suatu komunitas Umum Umum
    Prinsip Visi Dari, oleh danuntuk komunitas Dinyatakan secara ideal, namun prakteknya adalah prinsip keuntungan ekonomi (komersial). Meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman untuk menciptakan keharmonisan diantara komunitas yang berbeda.
    Jangkuan area siaran Terbatas, lingkungan komunitas. Low power broadcasting. Luas, lintas propinsi. Nasional
    Ukuran kesuksesan Kepuasan & pemenuhan kebutuhan komunitas. Rating & iklan yang masuk. Kepuasan publik.
    Pemilik/ Pendiri Yayasan, perkumpulan, koperasi. Legitimasi komunitas! PT dan dapat terbuka (Tbk). Dimiliki negara/ pemerintah dan pihak lain. Asal ada supervisi dari publik.
    Pengambil keputusan (tertinggi) Lembaga supervisi komunitas bersama manajemen operasional. Pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Manajemen tunduk pada RUPS. Lembaga supervisi bersama manajemen operasional.
    Sumber pemasukan (pendanaan) Sumbangan tak mengikat, iuran dan iklan yang terbatas. Iklan dan sponsor seluas-luasnya. APBN, APBD, sumbangan, iuran, dan iklan.
    Kriteria & jumlah materi iklan Terbatas sesuai komunitas. Terbuka luas. Melalui lembaga supervisi.

    Prinsip implementasi radio komunitas merupakan turunan atau penjabaran dari paradigma radio komunitas. Sedangkan aspek implementasi radio komunitas memiliki ragam/jenis yang mirip dengan radio lainnya. Namun demikian, aspek implementasi radio komunitas akan berbeda dalam implementasinya atau ketika operasionalisasinya/pelaksanaanya karena didasarkan atas prinsip-prinsip radio komunitas (yang merupakan turunan dari paradigma radio komunitas) yang sangat berbeda dari paradigma dan prinsip radio lainnya.
    Sehinga dengan demikian, para pengelola radio komunitas haruslah selalu dapat mengkaji praktek atau operasionalisasi radionya sesuai dengan prinsip dan paradigma radio komunitas. Termasuk juga ketika melakukan berbagai terobosan atau inovasi dan kreativitas. Inovasi dan kreativitas dapat terus dikembangkan oleh pengelola radio komunitas sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi dalam segala aspek radio komunitas, selama sesuai dengan prinsip-prinsip radio komunitas.
    Sedangkan, radio/TV swasta pada umumnya memiliki ideologi yang berbeda – beda pada setiap produksinya. Radio/TV swasta juga mengalirkan arus dana dengan adanya timbal balik antarperusahaan, bukan lagi dari sponsor kecil apalagi dari dana tiap anggota seperti yang terjadi pada radio komunitas.
    Sumber :
    https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fkombinasi.net%2Fdasar-dasar-radio-komunitas-prinsip-dasar-dan-implementasi%2F&ei=zzX0VJGKM8vauQStvICwCA&usg=AFQjCNFoTzyVZeKFAYnAHEBSTIl1sCmSNg&sig2=LiAeRD4urK8rRnc_tCKxvg

    Suka

Apa Komentar Anda